Grid.ID - Belum lama ini publik baru saja dikejutkan dengan kabar mantan pemain Persis Solo, Ferry Anto yang hilang terseret ombak.
Peristiwa hilangnya mantan pemain Persis Solo, Ferry Anto setelah terseret ombak ini terjadi di Pantai Baru, Bantul, DI Yogyakarta.
Mirisnya, meski sampai saat ini masih belum juga ditemukan, mantan pemain Persis Solo, Ferry Anto diketahui sempat menyelamatkan sang anak dari terjangan ombak.
Baca Juga: Viral, Detik-detik Balita Hampir Terjatuh dari Gedung Gara-gara Sang Ibu Asyik Main HP
Dilansir Grid.ID dari Tribun Solo, kejadian nahas ini terjadi kala Ferry Anto dan keluarga tengah berlibur di pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta pada Kamis (20/6/2019) pagi.
Menurut keterangan saksi, kala itu Ferry Anto bersama dengan kedua putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri dan Felicia Safira Eka Saputri tengah menikmati suasana pingir pantai.
Ketika tengah menikmati suasana pinggir pantai, tiba-tiba saja ada ombak besar datang bergulung ke arah pantai.
Ombak besar itu menghantam Ferry bersama dengan kedua putrinya dan menyeret tubuh mereka ke tengah laut.
Tim satuan SAR dari Basarnas Yogyakarta pun langsung dikerahkan guna mencari pemain bola kesayangan warga Solo ini.
Tepat pada Sabtu (22/6/2019), tim satuan SAR Yogyakarta berhasil menemukan jasad Freya Fajrina Dwi Saputri.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pihak SAR, jenazah Freya terbawa arus sejauh 4 km dari bibir pantai Baru yakni kawasan di kawasan pantai Trisik, Kulon Progo.
Penemuan jasada Freya ini pun memberikan titik terang bagi tim satu SAR Yogyakarta terhadap pencarian Ferry Anto.
Melansir Tribun Solo, hingga saat ini tim gabungan SAR masih mencari keberadaan mantan pemain Persis Solo tersebut.
Dantim Basarnas Yogyakarta, Dhedi Prasetya mengatakan bahwa timnya telah melakukan pencarian dengan menyisir bibir pantai Baru menggunakan drone.
Basarnas dan Tim SAR gabungan masih akan terus melakukan pencarian sampai 7 hari ke depan sesuai SOP Basarnas.
Namun apabila 10 hari pencarian korban tetap tak ditemukan, maka pihak Basarnas dengan koordinasi semua pihak akan menutup kasus tersebut.
"Apabila keluarga korban meminta menambah hari pencarian maka Basarnas akan menambah 3 Hari pencarian.
Dan apabila setelah 10 hari pencarian korban tidak ditemukan maka Basarnas akan kordinasi dengan semua pihak kembali untuk menutup operasi SAR." tandas Dhedi.
Dilansir dari Kompas.com, sebelum kejadian nahas itu menimpa Ferry dan kedua putrinya, seorang saksi mata menyebut bahwa sang pemain bola itu sempat menyelamatkan putrinya.
Saat ombak datang menggulung ke tepi, Ferry dikabarkan sempat menyambar tubuh putrinya, Felicia Safira Eka Saputri.
Felicia tyang nyaris menjadi korban kejadian nahas ini selamat lantaran sang ayah sempat melemparnya ke tepi pantai untuk menjauhi ombak.
Namun sayang, Ferry tak sempat menyelamatkan putrinya yang lain, Freya.
Tubuh Freya dan Ferry pun dikabarkan hilang tergulung ombak besar di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta.
(*)