Lantaran akses ke wilayah Desa Oya yang cukup sulit, kondisi mengenaskan Mantri Patra pun akhirnya tak tertolong pihak Pemda setempat.
Baru 4 hari pasca meninggalnya Mantri Patra, pemda setempat berhasil mengantarkan satu helikopter untuk membawa pulang sang mantri.
Namun rupanya kisah sedih kematian Mantri Patra tak berhenti sampai disitu.
Dilansir dari Tribun Timur, setelah berhasil dievakuasi dari Desa Oya, rupanya jenazah Mantri Patra sempat tertahan di bandara Manokwari.
Pihak keluarga mengaku kesulitan untuk memulangkan jenazah Mantri Patra ke kampung halamannya di Palopo.
Berbagai cara telah ditempuh pihajk keluarga untuk memulangkan jenazah Mantri Patra, namun hasilnya nihil.
"Dari Karantina Bandara yang ada di Manokwari menolak untuk dipulangkan," kata Eky Arisandi selaku perwakilan keluarga Mantri Patra.
Menurut pihak karantina, sambung Eky Arisandi berdasarkan aturan berlaku jenazah yang telah lama tidak dapat dipulangkan.
"Mayatnya sudah di formalin, harusnya kan awet yah bisa di pulangkan. Tapi ini tetap juga tidak bisa," sambung Eky Arisandi.
Baca Juga: Larangan Menyiram Toilet Jam 10 Malam ke Atas di Swiss, Mitos atau Fakta?
Pihak puskesmas Maureke tempat almarhum bekerja sudah melakukan kordinasi namun juga tetap tidak diperbolehkan pulang.
"Kami berharap semoga ada perhatian dari pemerintah, keluarga ingin jenazah di pulangkan ke kampung halamannya," kata Eky.
"Kami juga mewakili pihak keluarga memohon untuk pihak-pihak terkait khususnya karantina bandara disana (Manokwari) agar memudahkan kepulangan jenasah karena ini permintaan yang sangat amat dalam dari pihak keluarga," tandasnya.
(*)