Grid.ID - Seorang petugas medis yang akrab disapa Mantri Patra belum lama ini meninggal dunia saat tengah menjalankan tugas di daerah pedalaman Desa Oya, Teluk Wondama, Papua Barat.
Mantri Patra, petugas medis yang bertugas di pedalaman Papua ini meninggal dunia akibat penyakit malaria yang menyerangnya pada 17 Juni 2019 lalu.
Namun baru pada tanggal 22 Juni 2019, jenazah Mantri Patra yang mengabdikan diri sebagai petugas medis di Papua dievakuasi menggunakan helikopter Pemda.
Ya, seperti yang kita ketahui, kisah sedih kematian Mantri Patra ini pertama kali diketahui dari unggahan Facebook seorang tokoh masyarakat Papua, Hendrik Mambor.
Melansir dari akun Facebooknya, Hendri Mambor mengunggah kisah memilukan ini pada 21 Juni 2019.
Dalam postingannya, Hendrik mengungkap bila dirinya turut berduka cita atas wafatnya Mantri Patra, seorang petugas medis yang sangat dihormati warga Desa Oya, Teluk Wondama, Papua Barat.
Baca Juga: Viral, Detik-detik Balita Hampir Terjatuh dari Gedung Gara-gara Sang Ibu Asyik Main HP
Berdasarkan postingan Hendrik, Mantri Patra adalah salah satu petugas medis yang ditugaskan untuk mengabdikan diri kepada para warga di pedalaman Indonesia.
Desa Oya sendiri merupakan salah satu wilayah terpencil dan terisolir di pedalaman distrik Naikere.
Nyaris tak ada akses jalan darat atau sarana telekomunikasi yang mampu mencapai wilayah tersebut.
Untuk mencapai pusat distrik di Naikere, warga setempat biasanya berjalan kaki selama 3 hingga 4 hari dengan bantuan helikopter untuk mencapai wilayah pedalaman.
Demi kesejahteraan rakyat dan pemerataan pelayanan kesehatan, pemerintah setempat biasanya mengirim beberapa tenaga ahli untuk bertugas.
Salah satu dari tenaga ahli tersebut adalah Mantri Patra.
Dikutip dari Antara, sudah empat 4 bulan lebih ia bergumul dengan masyarakat di Kampung Oya Distrik Naikere, Teluk Wondama.
Dia memilih setia dalam tugas di saat rekan kerjanya pulang dan tak kembali lagi.
Dalam kesendirian Mantri Patra diketahui tetap melayani warga hingga akhirnya ajal menjemput.
Melansir Kompas.com, Mantri Patra meninggal dunia dikarenakan penyakit Malaria yang menyerang tubuhnya.
Pada awal Februari lalu, Mantri Patra bersama seorang rekannya diantar dengan helikopter ke Kampung Oya dan dijanjikan akan dijemput pada Mei 2019.
Namun janji tinggal janji, Mantri Patra harus bertahan sendiri di pedalaman Papua hingga ajal yang menjemputnya.
Lantaran akses ke wilayah Desa Oya yang cukup sulit, kondisi mengenaskan Mantri Patra pun akhirnya tak tertolong pihak Pemda setempat.
Baru 4 hari pasca meninggalnya Mantri Patra, pemda setempat berhasil mengantarkan satu helikopter untuk membawa pulang sang mantri.
Namun rupanya kisah sedih kematian Mantri Patra tak berhenti sampai disitu.
Dilansir dari Tribun Timur, setelah berhasil dievakuasi dari Desa Oya, rupanya jenazah Mantri Patra sempat tertahan di bandara Manokwari.
Pihak keluarga mengaku kesulitan untuk memulangkan jenazah Mantri Patra ke kampung halamannya di Palopo.
Berbagai cara telah ditempuh pihajk keluarga untuk memulangkan jenazah Mantri Patra, namun hasilnya nihil.
"Dari Karantina Bandara yang ada di Manokwari menolak untuk dipulangkan," kata Eky Arisandi selaku perwakilan keluarga Mantri Patra.
Menurut pihak karantina, sambung Eky Arisandi berdasarkan aturan berlaku jenazah yang telah lama tidak dapat dipulangkan.
"Mayatnya sudah di formalin, harusnya kan awet yah bisa di pulangkan. Tapi ini tetap juga tidak bisa," sambung Eky Arisandi.
Baca Juga: Larangan Menyiram Toilet Jam 10 Malam ke Atas di Swiss, Mitos atau Fakta?
Pihak puskesmas Maureke tempat almarhum bekerja sudah melakukan kordinasi namun juga tetap tidak diperbolehkan pulang.
"Kami berharap semoga ada perhatian dari pemerintah, keluarga ingin jenazah di pulangkan ke kampung halamannya," kata Eky.
"Kami juga mewakili pihak keluarga memohon untuk pihak-pihak terkait khususnya karantina bandara disana (Manokwari) agar memudahkan kepulangan jenasah karena ini permintaan yang sangat amat dalam dari pihak keluarga," tandasnya.
(*)