Find Us On Social Media :

Sedang Hamil, Wajah Wanita Ini Alami Mati Rasa, Sebabnya Sungguh Mengejutkan! Ada Apa Kira-kira?

By Fahrisa Surya, Sabtu, 6 Januari 2018 | 20:45 WIB

wanita ini alami mati rasa pada wajahnya saat hamil.

Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID Hamil dan memiliki buah hati adalah dambaan bagi setiap pasangan.

Namun, hal ini berubah menjadi hal yang mengerikan bagi Shawna Young.

Dilansir Grid.ID dari laman Women’s Health, saat kehamilannya memasuki usia 5 bulan ia mendapati wajah sebelah kirinya terasa kaku.

Ia segera memeriksakan diri ke dokter dan dokter berkata bahwa bisa jadi itu adalah bell's palsy.

(BACA: Inilah yang Terjadi Pada Pasien Kanker yang Menolak Melakukan Kemoterapi)

Sekitar 2 setengah bulan kemudian, Shawna pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Ia menjalani serangkaian tes untuk mencari tahu apa yang terjadi dan apakah hal ini dampak dari bell's palsy yang pernah didiagnosis kepadanya.

Dan ternyata, tanpa diduga, Shawna mengidap meningioma.

Yaitu tumor yang muncul dari selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang disisi kiri otaknya.

(BACA: Kehujanan Bikin Perut Kembung? Obati dengan Ramuan Ini yuk, Dijamin Manjur!)

Dan itulah yang membuat wajah sebelah kirinya terasa kaku.

Tak disangka pula, ternyata tumor itu telah tumbuh sebesar bola golf.

Karena ukuran tumor yang besar, jalan satu-satunya untuk mengobatinya adalah dengan operasi.

Shawna memutuskan untuk melakukan operasi setelah bayinya lahir.

Dokter pun menyarankan untuk Shawna dapat melahirkan secara cesar.

Ia pun melahirkan pada tangal 5 Juli 2005 dan melakukan operasi pengangkatan tumornya saat thanksgiving di tahun yang sama.

(BACA: 4 Penyakit Autoimun Ini Wajib Diketahui Oleh Wanita, Kenapa ya Kira-kira?)

Beruntung, tumor itu tidak berpotensi kanker.

Namun, Shawna tetap harus menjalani beberapa perawatan karena masih ada 10 persen tumor pada selaput otaknya.

Tumor itu terlalu berbahaya untuk diangkat karena jaraknya yang terlalu dekat dengan otak.

Shawna pun harus mengikuti kemo dan radiasi untuk menghilangkan sisa tumor di otaknya.

Hal ini harus dilakukan sampai tumor benar-benar hilang karena tumor tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh dan juga menghambat fungsi otak. (*)