Find Us On Social Media :

5 Alasan Mengapa Tahu Tidak Baik Dikonsumsi Terus Menerus

By Fahrisa Surya, Sabtu, 6 Januari 2018 | 22:23 WIB

5 Alasan Mengapa Tahu Tidak Baik Dikonsumsi Terus Menerus

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad 

Grid.ID - Tahu merupakan sumber protein nabati yang murah dan mudah didapatkan. 

Tahu biasanya banyak ditemukan pada makanan seperti kupat tahu, batagor, gado-gado, dan siomay. 

Dilansir Grid.ID dari boldsky, ternyata tahu juga bisa berbahaya untuk tubuhmu loh.

(BACA: 7 Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas

1. Modifikasi Generik 

Tahu adalah produk makanan yang disiapkan dengan cara memodifikasi secara genetis untuk mendapatkan tekstur, kelembutan dan rasa. 

Sejumlah bahan kimia digunakan dalam proses ini, dimana zat ini dapat menyebabkan sejumlah bahaya kesehatan pada orang yang mengkonsumsi tahu secara rutin. 

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa makanan hasil rekayasa genetika seperti tahu dapat menimbulkan ancaman penyakit serius seperti ginjal, hati, bahkan kanker. 

2. Kanker Payudara 

Sebelumnya telah disebutkan bahwa tahu adalah makanan hasil rekayasa genetika yang dapat menyebabkan kanker. 

Sebuah studi mengungkapkan bahwa kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang sering dikaitkan dengan tahu. 

Tahu mengandung fitoestrogen yang dapat menyebabkan sel kanker abnormal berkembang di payudara dengan sangat cepat. 

(BACA: Sedang Hamil, Wajah Wanita Ini Alami Mati Rasa, Sebabnya Sungguh Mengejutkan! Ada Apa Kira-kira?)

3. Hipotiroidisme 

Seperti yang kita tahu, tahu terbuat dari kacang kedelai. 

Kacang kedelai diketahui mengandung senyawa berbahaya yang dikenal sebagai isoflavone genistein, yang dapat menghambat kelenjar tiroid memproduksi hormon yang cukup. 

Keadaan tersebut dapat menyebabkan hipotiroidisme pada orang yang mengkonsumsi tahu secara rutin. 

4. Penyakit Pencernaan 

Mengkonsumsi tahu secara teratur, apalagi jika tidak diimbangi dengan serat bisa menyebabkan penyakit pencernaan seperti gastritis, sindrom usus bocor, kembung, dan lain-lain. 

Tahu membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan mengandung senyawa tertentu yang mampu menginduksi keasaman. 

(BACA: Inilah yang Terjadi Pada Pasien Kanker yang Menolak Melakukan Kemoterapi)

5. Defisiensi Gizi 

Tahu mengandung senyawa yang dikenal sebagai fitat, dimana senyawa ini yang membuat tekstur tahu keras. 

Fitat berbahaya bagi kesehatan karena menghambat jaringan tubuh untuk menyerap nutrisi penting seperti kalsium, zat besi, seng, dan sebaginya. (*)