Find Us On Social Media :

Potongan Kertas Berhasil Ditemukan dari 'Kapal Pendosa', Ungkap Kebiasaan Membaca Seorang Bajak Laut Terkenal

By Ahmad Rifai, Minggu, 7 Januari 2018 | 14:41 WIB

Ilustrasi | Acient Origins

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Kebiasaan seorang bajak laut paling populer di dunia akhirnya diungkap.

Sejumlah potongan kertas kecil berhasil menjelaskan kebiasaan membaca yang cukup ganjil.

Dikutip wartawan Grid.ID dari RT, bukti tersebut ditemukan disebuah meriam milik bajak laut terkenal, Blackbeard.

Sosok tersebut memiliki nama asli Edward Teach. 

(Baca juga: Nggak Disangka, Ternyata 4 Landmark Dunia Ini Awalnya Dirancang Dengan Bentuk yang Beda Banget, Malah Jadi Aneh Atau Bagus ya?)

Diperkirakan, dirinya merupakan seorang bajak laut Inggris yang terkenal.

Dia disebut hidup dalam Zaman Keemasan dari Pembajakan, sekitar awal abad ke-18.

Sejumlah arkeolog dari Department of Natural and Culutural Resources (DNCR) menemukan dan secara ajaib potongan kecil kertas tersebut dapat bertahan.

Sungguh sebenarnya ini jarang terjadi di semua kapal yang telah karam.

(Baca juga: Wow, 3 Tempat Wisata Ini Larang Turis Wanita Masuk!)

"Kertas adalah bahan yang sangat langka untuk ditemukan dalam bangkai kapal," ungkap DNCR dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan temuan tersebut.

Apa lagi bila usianya sudah lebih dari 300 tahun.

Sebab, "Biasanya sangat cepat hancur di dalam air."

Sisa-sisa peninggalan sejarah ini ditemukan dari reruntuhan kapal Queen Anne's Revenge (QAR).

(Baca juga: Bikin Suasana Weekend Lebih Asik dengan Cakwe Isi Udang)

Ini adalah kapal induk yang digukan oleh bajak laut Blackbeard.

Kapal ini kandas pada tahun 1718 di Beaufort Inlet, North Carolina.

Sekitar 16 potongan kertas kecil berhasil ditemukan.

Sejumlah ilmuan di Lab Pelestarian QAR bekerja sama dengan berbagai konservator kertas untuk melestarikan temuan yang rapuh tersebut.

(Baca juga: Sering Berpikir Pizza Tidak Sehat? Tunggu Dulu, Ada Fakta Baru Terungkap nih?)

Yang mengherankan, sebagian tulisan dapat dibaca di beberapa potongan kertas.

Ini membuat berbagai pihak terlibat dalam penelitan sejarah yang panjang.

Membawa mereka menuju sebuah buku edisi pertama yang terbit pada tahun 1700.

Buku yang dimaksud merupakan karya Kapten Edward Cooke berjudul A Voyage to the South Sea, and Round the World, Perform'd in the Years 1708, 1709, 1710, and 1711.

(Baca juga: Hampir Dideportasi, Wisatawan Malaysia Ini Mengaku Suap Oknum Imigrasi Bandara Palembang, Begini Kata Pihak Imigrasi)

Isinya mencakup catatan selama pelayaran, arah angin, arus, dan sejumlah variasi kompas.

Tidak sekedar itu, sejumlah aksi penjarahan di beberapa kota juga tercatatan.

Deskripsi tentang pantai Amerika, dari Tierra del Fuego di selatan, hingga membentang ke California di utara.

Dalam buku ini juga muncul peta dan deskripsi baru tentang Sungai Amazon yang gagah.(*)