"(Meski begitu, es) meleleh dalam waktu tidak lebih dari 1 juta tahun," ungkap Shuhai Xiao, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini dikutip dari Science Mag, Selasa (02/04/2019).
Baca Juga: Dibalik Keindahan Fenomena Frost Atau Embun Beku di Gunung Bromo, Ada Bahaya yang Mengintai
Menurut Xiao, ini seperti sekedipan mata dalam sejarah Bumi selama 4,56 miliar tahun.
Dengan kata lain, fenomene ini menunjukkan bahwa dunia mencapai titik kritis yang tiba-tiba.
Sayangnya, tim ini masih belum bisa memastikan penyebab dari hilangnya es di khatulistiwa ini.
Meski begitu, mereka berpendapat bahwa karbon dioksida yang dipancarkan oleh gunung berapi purba mungkin telah memicu peristiwa rumah kaca.
Baca Juga: Kisah Dokter Rogozov, Nekat Bedah Isi Perutnya Sendiri di Tengah Badai Salju
Hal ini lah yang menyebabkan lapisan es mencair dalam "sekedipan mata".
Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, Xiao dan koleganya akan mempelajarinya lewat batuan vulkanik dari provinsi Yunnan di China selatan.
Batuan tersebut tertanam di bawah jenis batuan lain yang disebut tutup karbonat, yaitu endapan unik dari batu kapur dan dolostone yang terbentuk selama masa melelehnya "Bola Salju Bumi" sebagai respons terhadap tingginya karbon sioksida di atmosfer.
Dengan penanggalan radiometrik, tim tersebut menemukan batuan vulkanik berusia 634,6 juta tahun.
Baca Juga: Super Romantis! Kevin Aprilio Lamar Sang Kekasih di Tengah Hamparan Salju