Permasalahannya adalah karena sistem zonasi mengharuskan peserta didik untuk masuk ke sekolah yang memiliki jarak terdekat dengan kecamatan rumah mereka.
Tentu kebijakan ini menuai banyak protes.
Baca Juga: 7 Sekolah dan Universitas Angker di Indonesia, Sekolahmu Salah Satunya?
Di mana anak-anak berprestasi tidak bisa masuk ke sekolah dengan kualitas bagus.
Hal inilah yang dirasakan oleh Yumna (12), salah satu siswa berprestasi lulusan SD Pekeringanalit 02.
Yumna menginginkan masuk ke SMP favorit idamannya yaitu di SMP N 1 Kajen.
Alhasil karena kecewa, Yumna rela membakar banyak piagam penghargaan dari sejumlah prestasi yang sudah ia terima.
"Ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar. Berbagai kejuaran yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu diantaranya seperti menulis halus, cerita islami, tilawah, adzan, nyanyi solo, nyanyi grup, dokter kecil.