Grid.ID – Kasus mutilasi yang dilakukan oleh tersangka bernama Sugeng di Malang masih terus bergulir.
Salah satu hal yang masih menjadi pertanyaan adalah tentang identitas asli dari korban mutilasi Sugeng.
Kasus mutilasi Sugeng ini sempat menjadi banyak perbincangan lantaran kasusnya yang sedikit aneh.
Baca Juga: Diancam 15 Tahun Penjara, Sugeng Ternyata Gorok Leher Korban Sebelum Akhirnya Dimutilasi
Kasus ini terbilang sedikit rumit karena polisi minim petunjuk hingga diterjunkannya pasukan K-9 dan membuat pelaku ditemukan.
"Anjing ini melacak sampai di Gotong Royong tempat untuk pembakaran mayat di Jalan Laksamana Martadinata. Di sana sempat berhenti, namun karena tidak ada orang kemudian anjing ini kami pulangkan," ungkap Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Mayat wanita ini diperkirakan berusia 34 tahun.
Kondisi tubuhnya ditemukan mengenaskan karena dimutilasi menjadi enam bagian, bagian tersebut adalah dua kaki, dua tangan, badan dan kepala yang disebar di Pasar Besar Malang.
Sejak kasus ini bergulir pada bulan Mei lalu, penyelidikannya belum juga selesai.
Jaksa yang menangani kasus ini pun sempat mengalami kejadian mistis.
Jaksa tersebut bernama Dewa Antara, atau yang lebih akrab disapa Dewok.
Kejadian mistis bermula saat ia pulang ke rumah usai melihat proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh Sugeng pada tanggal 18 Juni 2019 lalu.
Setiba di rumah ia merasa tidak tenang dan kala itu kondisi tubuhnya tidak fit dan merasakan hawa panas yang berbeda.
"Sebelum pulang saya sudah bilang ke teman saya Dimas yang juga seorang jaksa, usai pulang dari rekonstruksi ini saya mau mandi dan cuci baju saya semua," terangnya.
Setelah pulang, Dewok merendam bajunya lalu pergi tidur, namun saat akan merebahkan diri ia mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari rumah tetangganya.
Karena merasa terganggu, Dewok pun keluar rumah dan berbicara dengan orang tua yang mengasuh bayi tersebut.
"Bayi ini sebenarnya jarang menangis, tapi entah pada malam itu kok nangis seperti orang ketakutan. Orang tuanya juga ikut bingung," ujarnya.
Karena tidak bisa tidur, lalu ia mengambil air wudhu untuk salat, tapi ketika sampai di kamar mandi ia kaget karena melihat rendaman bajunya sudah dipenuhi oleh kecoak.
Karena kejadian ini Dewok berfirasat jika ia diganggu oleh korban yang dimutilasi tersebut.
"Sebelumnya saya lihat fotonya tubuh korban saat dipenuhi belatung ketika ditemukan. Dari situlah saya sudah memiliki firasat aneh tentang kasus ini," terangnya.
Melihat rendamannya dipenugi kecoak, lalu Dewok segera mengganti air rendaman bajunya tersebut dan melaksanakan salat, usai salat ia mengaku tangisan bayi berangsur reda.
"Kalau dibilang aneh tapi ini nyata, tapi kisah mistis ini tak hanya sekali ini saja saya rasakan. Dulu sewaktu menjadi jaksa di Batam juga mengalami hal yang sama. Yakni dihampiri oleh wanita korban pembunuhan atas kasus pembunuhan juga," tandasnya.
(*)