Find Us On Social Media :

Yuk Intip Bagaimana Cara Kelly Clarkson Menjadikan Buah Hatinya Anak-anak yang Displin

By Fahrisa Surya, Minggu, 7 Januari 2018 | 20:08 WIB

Cara Kelly Clarkson Mendidik Buah Hatinya Menjadi Displin

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Siapa yang tidak kenal dengan artis cantik Kelly Clarkson?

Wanita bersuara emas ini selalu bersikap jujur ketika ditanya tentang pilihan pola asuhnya untuk anak-anaknya.

Kelly kerap kali membagikan kisah kebersamannya dengan si kecil melalui akun instagram pribadinya @kellyclarkson.

Seperti saat dia membagikan postingan yang berisi tentang kelucuan anak perempuan yang baru berusia tiga tahun, River.

(BACA: 6 Fakta Unik Bayi yang Lahir di Bulan Januari, Cocok Banget Jadi Dokter Nih!)

Atau tentang pengalaman pertama River saat menikmati nutella.

Aksi-aksi menggemaskan anak-anaknya itu bisa kita lihat di akun media sosialnya.

Namun, baru-baru ini ada fakta mengejutkan terjadi tentang metode pengasuhan yang diterapkan oleh wanita kelahiran 35 tahun silam ini.

Dilansir Grid.ID dari laman popsugar.com, penyanyi kelahiran Texas ini menjelaskan tentang cara yang ia lakukan untuk mendidik anak-anaknya menjadi disiplin.

(BACA: Yuk Intip 4 Saran dari Peneliti Harvard Untuk Mendidik Buah Hati Menjadi Anak yang Baik)

Kelly mengakui sebuah fakta bahwa dia memukul anak-anaknya.

Dalam sebuah wawancara bersama Radio.com, Kelly mengaku dia menggunakan cara ini demi menjadikan anak-anaknya disiplin.

Wanita kelahiran 1982 ini juga mengaku bahwa semasa dia kecil orang tuanya juga memukul Kelly untuk membuatnya lebih disiplin.

Mungkin cara yang digunakan Kelly ini dianggap cukup kontroversial.

(BACA: Yuk Ikuti Cara Orang Jepang Belajar Perkalian Matematika, Si Kecil Pasti Suka)

Namun Kelly mengakui bahwa ia hanya menerapkan cara-cara orang Selatan terdahulu.

Memukul si kecil memang bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.

Namun setiap orang pasti memiliki caranya masing-masing untuk menjadikan anak-anaknya tumbuh disiplin dan berkarakter.

Semua kembali kepada cara berpikir masing-masing orang. (*)