Menurutnya, selama ini baik murid dan para orangtua tidak pernah mengeluhkan terkait poster tersebut.
Pihaknya juga mengatakan tak pernah memberi sanksi apapun terkait aturan di poster tersebut.
"Selama ini juga tidak ada sanksi apa-apa, bisa datang ke sini tanya murid-murid," kata Hoensen.
Pencopotan poster tersebut dianggap tidak akan berpengaruh kepada siswa-siswanya.
Pihaknya menganggap para murid SMPN 44 sudah terbiasa dengan aturan pemisahan tangga tersebut.
Hoenson kemudian menceritakan alasan sekolah tersebut sempat memasang poster pemisah gender tersebut.
Hal itu bermula karena banyaknya anak yang suka iseng setelah berwudhu.