Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Buat kamu yang sering berlibur ke Jepang, tentu sudah tak asing dengan pasar ikan Tsukiji.
Pasar ikan Tsukiji merupakan pasar ikan terbesar di dunia.
Pasar Tsukiji yang berusia 80 tahun menarik puluhan ribu pengunjung tiap tahunnya.
Pasar ikan tersebut menjadi salah satu lokasi wisata paling populer di Tokyo.
Dilansir Grid.ID dari The Star, pasar ikan legendaris tersebut rencananya akan dipindahkan akhir tahun ini untuk memberi jalan yang dibutuhkan dalam Olimpiade Tokyo tahun 2020.
(BACA : Ingin Mencoba Rasa dari Bunga Goreng? Wajib Berkunjung ke Pulau Ini nih!)
Pasar yang penuh dengan restoran dan toko tersebut, akan pindah ke Toyosu, sebuah bekas pabrik gas yang agak jauh ke timur, pada 11 Oktober 2018.
Pasar yang dibuka pada tahun 1935 itu dikenal sebagai tempat pelelangan tuna.
Di pasar tersebut, pelelangan tuna dilakukan sebelum fajar.
Ikan Tuna yang tertangkap dari seluruh penjuru laut dijual kepada semua kalangan.
Mulai dari koki sushi restoran kelas atas seperti Michelin hingga toko bahan makanan biasa.
Sebelum fajar, pembeli dengan sepatu karet memeriksa kualitas tuna segar raksasa yang beku dengan memeriksa ujung ekor yang terpotong rapi dengan senter dan menggosok bagian tuna di antara jari mereka.
(BACA : Wajah Wanita Ini Rusak Akibat Minum Obat Sakit Gigi, Ternyata Ini Penyebabnya )
Pukul 5.30 pagi, para pelelang melempar belati untuk memberi tanda pada awal pelelangan.
Pembeli memulai serangkaian penawaran dengan sinyal tangan untuk tuna pilihan mereka.
"Kami harus melanjutkan merek Tsukiji dan membangun merek baru di tempat baru," kata Shigeo Yokota, perwakilan pembeli di Tsukiji.
"Tsukiji adalah pasar ikan nomor satu di dunia, berada di lokasi yang sangat strategis, sangat menyedihkan karena akan ditutup," kata Sakagami yang berprofesi sebagai kepala koki sebuah restoran sushi.
Pasar Tsukiji menjual 480 jenis makanan laut seharga US $ 14mil (lebih dari 187 milyar rupiah) setiap hari.
Di pasar tersebut juga menjual lebih dari 270 jenis buah dan sayuran.
Banyak bisnis yang secara emosional melekat pada merek Tsukiji dan juga lokasi pasar.
Gubernur Yuriko Koike, menunda rencana relokasi yang ditahan sesaat setelah ia terpilih menjadi gubernur wanita pertama di Tokyo pada tahun 2016.
Dia kemudian menemukan serangkaian masalah dengan lokasi baru pasar di Toyosu.
(BACA : Kece dan Kekinian, di Jepang Ada Cara Baru Nikmati Kafein yang Instagramable Banget nih)
Masalah tersebut termasuk kontaminasi tanah dan air tanah serta penemuan bahwa kontraktor secara misterius gagal mengisi ruang bawah tanah di lokasi baru dengan tanah bersih sebagai penyangga terhadap polusi bawah tanah.
Pemerintah daerah membayar ratusan juta dolar untuk membersihkan fasilitas baru tersebut.
Gubernur Yuriko mengambil keputusan akhir untuk memindahkan pasar bulan lalu.
Pedagang Tsukiji telah menyuarakan frustrasi atas penundaan tersebut, dengan alasan menunda langkah tersebut menghabiskan biaya jutaan dolar sebulan.(*)