Tetapi kalau kamu tidak mens lagi sampai tiga bulan, coba periksakan pada dokter.
"Tidak mens berarti perempuan itu tidak berovulasi, dan hanya punya sedikit peluang untuk melakukan pembuahan tanpa bantuan," kata Dr. Lorna Marshall, ahli endokrinologi reproduksi di Pacific NW Fertility di Seattle.
Dokter biasanya akan mengupayakan perawatan lebih awal untuk menstimulasi ovulasi.
Misalnya dengan konsumsi pil harian yang disebut Clomid (untuk menstimulasi ovulasi).
Jika tidak berhasil, langkah berikutnya adalah menggunakan obat penyubur injeksi, inseminasi, dan terakhir in-vitro fertilization atau bayi tabung.
(BACA: Joy Red Velvet Buat MC Sugar Man Ngakak Nggak Ketulungan, Ternyata Cuma Gara-Gara Ini!)
2. Haid tidak teratur
Jika jadwal mens tidak teratur, kamu tidak akan tahu kapan atau apakah kamu sedang berovulasi.
"Siklus mens yang datangnya sporadis merupakan indikasi dari suatu kelainan ovulasi yang mendasar, yang membuat pembuahan jadi sulit," papar Dr. Sheeva Talebian, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New York.
Penyebabnya mirip dengan berhentinya siklus menstruasi: sindrom ovarium polikistik, kelainan tiroid, dan hypothalamic amenorrhea (berhentinya mens akibat terlalu banyak olahraga dan kurang makan).
Haid yang tidak teratur juga merupakan tanda berkurangnya cadangan ovarium karena endometriosis atau kegagalan ovarium awal.
(BACA: Lihat nih, 4 Foto Jendela Pecah Ini Buktikan Betapa Dinginnya Suhu di Amerika Utara!)