Find Us On Social Media :

Tak Kunjung Hamil Meski Sudah Bertahun-tahun Menikah? Berikut Tanda Kemandulan yang Perlu Kamu Waspadai

By Atikah Ishmah W, Senin, 8 Januari 2018 | 01:49 WIB

Tes Kehamilanmu Sering Salah Mungkin Kamu Alami 4 Faktor Ini

Grid.ID - Dalam sebuah pernikahan, kehadiran buah hati memang sangat dinanti-nantikan oleh setiap pasangan.

Tapi, bagaimana jadinya jika sudah bertahun-tahun menikah dan sudah berusaha agar hamil, namun belum berhasil juga?

Mau tidak mau kamu harus mulai berpikir untuk menjalani terapi kesuburan.

Apalagi jika kamu mengalami gejala kemandulan, maka tidak boleh menunggu terlalu lama.

(BACA: Unik, Tak Hanya Berjualan Cilok, Pria Ini Juga Mahir Bercerita Seperti Dalang loh)

Karena, gejala infertilitas ini tak boleh diabaikan jika berniat agar cepat hamil.

Selain bisa mengetahui apa penyebab sulit hamil, dokter juga bisa mengetahui apakah ada problem lain yang perlu ditangani.

Untungnya, kemandulan atau ketidaksuburan bisa ditangani dengan pengobatan, atau pembedahan.

Dilansir Grid.ID dari Nakita, berikut gejala kemandulan yang tidak boleh diabaikan:

(BACA: Safeea Ahmad Sudah Mulai Cemburu Jika Mulan Jameela Lakukan Ini Pada Ahmad Syailendra Aerlangga)

1. Tidak haid

Setelah lepas KB, biasanya tubuh butuh waktu beberapa bulan untuk mengatur kembali siklus menstruasi.

Tetapi kalau kamu tidak mens lagi sampai tiga bulan, coba periksakan pada dokter.

"Tidak mens berarti perempuan itu tidak berovulasi, dan hanya punya sedikit peluang untuk melakukan pembuahan tanpa bantuan," kata Dr. Lorna Marshall, ahli endokrinologi reproduksi di Pacific NW Fertility di Seattle.

Dokter biasanya akan mengupayakan perawatan lebih awal untuk menstimulasi ovulasi.

Misalnya dengan konsumsi pil harian yang disebut Clomid (untuk menstimulasi ovulasi).

Jika tidak berhasil, langkah berikutnya adalah menggunakan obat penyubur injeksi, inseminasi, dan terakhir in-vitro fertilization atau bayi tabung.

(BACA: Joy Red Velvet Buat MC Sugar Man Ngakak Nggak Ketulungan, Ternyata Cuma Gara-Gara Ini!)

2. Haid tidak teratur

Jika jadwal mens tidak teratur, kamu tidak akan tahu kapan atau apakah kamu sedang berovulasi.

"Siklus mens yang datangnya sporadis merupakan indikasi dari suatu kelainan ovulasi yang mendasar, yang membuat pembuahan jadi sulit," papar Dr. Sheeva Talebian, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New York.

Penyebabnya mirip dengan berhentinya siklus menstruasi: sindrom ovarium polikistik, kelainan tiroid, dan hypothalamic amenorrhea (berhentinya mens akibat terlalu banyak olahraga dan kurang makan).

Haid yang tidak teratur juga merupakan tanda berkurangnya cadangan ovarium karena endometriosis atau kegagalan ovarium awal.

(BACA: Lihat nih, 4 Foto Jendela Pecah Ini Buktikan Betapa Dinginnya Suhu di Amerika Utara!)

3. Perdarahan di sela-sela siklus mens

Seharusnya wanita hanya mengalami perdarahan ketika sedang mens.

Namun menurut Dr. Talebian, perdarahan di sela-sela jadwal mens atau setelah berhubungan seks bisa mengindikasikan suatu polip rahim atau fibroid, atau perlukaan pada servik.

Selain membuat sulit hamil, perdarahan perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui apakah ada hubungannya dengan kanker.

(BACA: Ternyata Ini Dia Alasan Ayu Ting Ting Enggak Tahun Baruan di Luar Negeri!)

4. Volume darah mens sangat deras

Jika kamu bisa menghabiskan lebih dari satu pembalut dalam satu jam selama beberapa jam, mengeluarkan gumpalan darah yang besar, atau mengalami perdarahan selama lebih dari tujuh hari, berarti haidmu tergolong berat.

Hal ini bisa merupakan tanda fibroid rahim, demikian menurut Dr. Marcy F. Maguire, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey.

"Mens yang deras juga berkaitan dengan kelainan perdarahan tertentu atau keabnormalan endokrin," katanya. Fibroid bisa menyusut atau dioperasi jika menghambat kehamilan, sedangkan kelainan darah bisa ditangani dengan pengobatan.

(BACA: Ini Harapan Linda Caroline, Ibunda Jennifer Dunn Kepada Sang Pengacara Pieter Ell Dalam Hadapi Kasus Narkoba Jeddun)

5. Nyeri panggul

Kram yang sangat parah saat menstruasi, nyeri sepanjang siklus mens terjadi atau setelah berhubungan seks, bisa jadi merupakan gejala endometriosis.

"Dengan endometriosis, jaringan yang seharusnya menghubungkan rongga rahim ditemukan di luar rahim di dalam panggul," kata Dr. Maguire.

Endometriosis bisa menyebabkan jaringan parut pada struktur panggul, mengurangi kesuburan, dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Bahkan, endometriosis bisa mengurangi cadangan sel telur, sehingga dokter umumnya akan menyarankan perawatan kesuburan.

(BACA: Berbahan Dasar Sama, Ternyata Inilah Perbedaan Teh Susu dengan Teh Tarik)

Nyeri panggul yang diikuti demam dan keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal merupakan salah satu gejala infeksi, yang juga bisa memicu jaringan parut.

Infeksi panggul bisa meningkatkan risiko penyumbatan tuba falopi, jelas Dr. Marshall.

Untuk itu sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk melihat apakah saluran indung telur tidak tersumbat, begitu kamu dan pasangan mulai menjalani program hamil.

Itulah gejala kemandulan yang tak boleh diabaikan.

Segera periksakan ke dokter jika mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di atas. (Nakita.grid.id/Soesanti Harini Hartono)

Artikel ini sudah tayang di Nakita.grid.id dengan judul Sudah Setahun Menikah Belum Juga Hamil? Simak Tanda Kemandulan Ini