Find Us On Social Media :

Di Indonesia Jadi Makanan Favorit, Ternyata kangkung Malah Dilarang di Amerika

By Arif B Setyanto, Senin, 8 Januari 2018 | 02:37 WIB

Masakan kangkung

Grid.ID - Di Indonesia olahan makanan berbahan dasar kangkung sering kita temui.

Dari ca kangkung sampai plecing makanan ini menjadi favorit.

Karena rasanya enak jika dikonsumsi dan bermanfaat bagi tubuh.

Namun, jangan coba-coba menanam, menjual, atau membeli kangkung di Amerika.

(BACA : Ternyata, Inilah Sosok Wanita Dewasa yang Ada di Video Viral dengan Bocah SD )

Dilansir Grid.ID dari worldcrops.org, kangkung dianggap berbahaya di Amerika Serikat.

Di bawah wewenang undang-undang dari Federal Noxious Weed Act, Layanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Tanaman USDA (APHIS) melarang penjualan dan pembelian tanaman ini.

Kecuali dapat izin yang dikeluarkan oleh USDA.

Kangkung berada dalam daftar gulma federal yang berbahaya karena gulma yang terbentuk dari air tawar di iklim tropis.

(BACA : 10 Foto Ini Bisa Ungkapkan Kamu Miliki Podophobia Atau Tidak, Berani Lihat? )

Gulma sendiri adalah tanaman yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Atau kita sering menyebunya hama.

Untuk tumbuh, kangkung membutuhkan lebih banyak air daripada kebanyakan tanaman lainnya.

Peningkatan irigasi ini bisa menghilangkan nutrisi yang tersedia dan mengganggu kesuburan tanaman lainnya.

Selain itu, karena kangkung tidak dikenali secara nasional sebagai tanaman pangan legal, maka tidak ada pestisida yang diberi label khusu untuk itu.

(BACA : 5 Anak Dikurung di Rumahnya Sendiri, Isi Rumah Mereka Bikin Polisi Ngeri dan Jijik! Inikah Alasan Kedua Orangtuanya? )

Padahal sangat penting untuk tidak menggunakan pestisida yang tidak diberi label untuk tanaman.

Terakhir, ada risiko keracuran pada tanaman kangkung dan merugikan orang-orang yang memakannya. (*)

Artikel Ini Pernah Tayang di Intisari Online dengan Judul "Jadi Makanan Populer di Indonesia, Kangkung Justru Terlarang di Amerika"