Sayangnya, banyak kabar simpang siur mengenai peristiwa mengerikan ini.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Medan, faktanya Febri adalah warga yang tinggal sekitar rel kereta api di kawasan Jalan Sutomo, Medan.
Ia merupakan anak yatim yang hidup bersama ibunya Br Silitonga, di salah satu kamar di bawah Gereja Advent, Jalan Martapura, yang berada tepat di pinggir rel.
Menurut pengakuan ibu Febri, putrinya itu memiliki penyakit epilepsi yang membuatnya putus sekolah.
"Anak saya ini mengidap epilepsi, dia sudah berhenti sekolah sejak kelas 4 SD," kata Br Silitonga, Kamis (27/6/2019).
Usut punya usut, sang ibu ternyata tak tahu kalau putrinya baru saja mengalami kecelakaan di perlinatasan kereta api.
Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut Kereta Api di Pasuruan, Tiga Korban Sempat Terpental Keluar dari Mobil
Sepengetahuan Br Silitonga, putrinya itu sedang menjemur kain sebelum kejadian.
Sementara itu, menurut tetangga yang menyaksikan, Febri ternyata sempat berdiri di tengah rel kereta api.
Diduga saat itulah penyakit epilepsinya kambuh.