Find Us On Social Media :

Niat Pakai Google Maps Agar Tak Tersesat, Seorang Pria Asal Surabaya Justru Nyaris Temui Maut Gara-gara Diarahkan Terjun ke Jurang

By Tata Lugas Nastiti, Minggu, 30 Juni 2019 | 08:10 WIB

Niat Pakai Google Maps Agar Tak Tersesat, Seorang Pria Asal Surabaya Justru Nyaris Temui Maut Gara-gara Diarahkan Terjun ke Jurang

Grid.ID - Siapa yang tak tahu aplikasi navigasi Google Maps?

Bagi yang senang melakukan perjalanan pasti kerap kali menggunakan aplikasi Google Maps untuk bantuan navigasi agar tak tersesat.

Namun apa jadinya bila aplikasi Google Maps ini justru membuat seseorang hampir meregang nyawa gara-gara arahan navigasinya?

Baca Juga: Viral Rujak Cingur Rp 60 Ribu di Surabaya Gegerkan Sosial Media, Sang Penjual Ungkap Alasan Pilu di Balik Dagangannya

Ya, kabar aplikasi Google Maps nyaris membuat seseorang meregang nyawa baru saja terjadi di daerah Jurang Sendi, Mojokerto, Jawa Timur.

Niatnya menggunakan Google Maps agar tak tersesat justru membuatnya hampir tewas gara-gara mendapatkan arahan yang ngawur.

Adalah Kurtono, pria malang asal Ketajaya, Surabaya yang hampir meregang nyawa gara-gara menggunakan Google Maps.

Baca Juga: Pesan Kematian Hingga Batu Berlumuran Darah, Misteri Suami Istri Tewas di Kamar Kos di Surabaya Mulai Terkuak

Dilansir Grid.ID dari Surya.co.id, kejadian ini terjadi ketika Kurtono berniat liburan ke Malang mencari bibit tanaman hias pada Sabtu (29/6/2019) kemarin.

Kepada awak media, Kurtono menceritakan bila ia menggunakan aplikasi Google Maps agar tidak tersesat.

Niatnya tak ingin tersesat, Kurtono justru diarahkan ke daerah yang sama sekali belum pernah ia lintasi sebelumnya.

Baca Juga: Sepak Terjang Setya Novanto, Si Pria Tampan Se-Surabaya yang Merambah Dunia Politik dan Dikenal Sebagai Pejabat Penuh Drama!

Daerah tersebut adalah wilayah Jurang Sendi, Mojokerto.

Kurtono mengaku melintasi Jurang Sendi, Mojokerto lantaran mengikuti arahan dari Google Maps yang membawanya dari Surabaya.

"Baru pertama kali lewat jurang Sendi melalui navigasi dari Google Maps. Tujuan saya (sebenarnya) ke Malang berlibur sama cari bibit pohon hias sama liburan," kata Kurtono saat ditemui awak media.

Baca Juga: KLARIFIKASI: Video Viral Siswa SD di Surabaya Tendang Tangan Kepala Sekolah Hingga Patah

Namun nahas, lantaran mengikuti arahan navogasi dari Google Maps, Kurtono nyaris meregang nyawa.

Bagaimana tidak, karena mengikuti arahan Google Maps, Kurtono jatuh ke jurang hingga mobil yang ia kendarai rusak parah.

Beruntung pada kejadian itu Kurtono berhasil selamat dari maut karena mengenakan sabuk pengaman dan airbag mobilnya berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Jadi Korban Tradisi di Kampung, Bocah di Jawa Timur Dipaksa Orang Tua Nikah Siri Diusia 6 Tahun

Pasca kejadian tersebut, Kurtono yang mengalami luka ringan langsung dilarikan warga setempat ke Puskesmas Pacet, Mojokerto.

Melansir Kompas.com, menurut pengakuan saksi mata bernama Udin (40), mobil Toyota Yaris yang dibawa Kurtono menabrak tiang pembatas jurang.

Mobil yang menabrak tiang pembatas jurang itu langsung menuruni jurang dengan kedalaman lebih dari 100 meter.

Baca Juga: Pernah Dikabarkan Lari ke Jawa Timur, Terduga Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Ternyata Sempat Terdeteksi di Bangka Belitung

"Mobil menuju ke arah Trawas, kecepatan mobil saat menuruni turunan jurang sendi sekitar 100 lebih," ungkap Udin.

Menurut Udin, supir tak biasa menguasai kemudi dan rem tak berfungsi baik karena kapas rem yang panas gara-gara terlalu sering diinjak.

Berdasarkan cerita yang diungkapkan Kurtono, mobilnya sempat menabrak pohon di sekitar jurang lalu oleng.

Baca Juga: Kisah Sedih Azzam, Bocah Difabel Asal Jawa Timur yang Tak Memiliki Kelopak Mata, Tetap Bisa Mengendarai Sepeda dan Naik Turun Tangga

"Setelah menabrak pembatas jurang, mobil menabrak sisi kanan pohon di sekitar jurang sendi. Mobil oleng lalu jatuh," kata Kurtono.

Meski kini keadaan mobilnya ringsek parah dan tak bisa diasuransikan, Kurtono mengaku bersyukur selamat dari maut.

"Mungkin beda cerita kalau saya tidak memakai sabuk pengaman dan airbag pada mobil saya tidak mengembang secara otomatis.

Mobil saya bukan mobil asuransi, andaikata kalau mobil saya asuransi bisa diderek ke Surabaya," tandasnya Kurtono.

(*)