"Customer pertama ya teman kelas. Saat itu harganya Rp 10.000 per pasang," ujar Refaldy sembari mengenang masa lalunya itu.
Walau cuma diupahi Rp 10 ribu, Refaldy melakukan bisnisnya dengan telaten, hingga berhasil membersihkan 250 pasang sepatu dalam waktu 3 bulan.
Membawa tas berisi sepatu bersih dan kotor, sudah menjadi kebiasaan Refaldy ketika berada di kampus Universitas Widyatama.
Setiap kali ia tidak sedang kuliah, pria yang kini berumur 26 tahun itu lebih memilih untuk membersihkan sepatu-sepatu temannya.
Saking sibuknya, Refaldy mengaku bisa sampai mencuci sepatu hingga dini hari.
“Sehari bisa nyuci sampai 20 pasang. Orangtua sempat komplain karena demi sepatu jadi tidur malam. Tapi mau gimana lagi, namanya juga tanggung jawab,” ungkap Refaldy.
Hingga akhirnya, Refaldy merasa gerah bekerja di rumah dan memutuskan untuk menyewa tempat usaha berukuran seharga Rp 1 juta per bulan di kawasan Jalan Suropati, Bandung.
Baca Juga: Pimpinan Redaksi Grid.ID Berbagi Strategi Mengelola Media Digital ke Mahasiswa UIN Banten