Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Siapa yang tak kenal dengan presiden kontroversial Amerika Serikat yang sekarang?
Donald Trump adalah presiden sekaligus jutawan asal negeri paman Sam.
Nahas, sebuah insiden berbahaya terjadi di bekas kediamannya di New York.
Dilansir Grid.ID dari New Strait Times, dua orang dikabarkan terluka, akibat kebakaran yang melanda gedung Trump Tower di New York, Amerika Serikat.
( BACA JUGA: Segera Menikah, Angel Lelga Hanya Minta Mahar Ini Pada Vicky Prasetyo! )
Salah satu korban, bahkan dikabarkan mengalami luka serius di tubuhnya.
Kebakaran tersebut terjadi di pagi hari, sekitar pukul 7 pagi pada Senin 8/1/2018.
Kebakaran diduga terjadi di dekat puncak Trump Tower di tengah kota Manhattan, kata Departemen Pemadam Kebakaran New York.
Presiden AS Donald Trump berada di Washington pada saat insiden itu terjadi.
( BACA JUGA: BREAKING NEWS: SHINee Akan Tetap Gelar Konser di Jepang, Onew Ikut Berkomentar )
Meskipun media lokal pada awalnya melaporkan bahwa tidak ada korban luka, dua orang dikatakan mengalami luka serius, kata petugas Pemadam Kebakaran.
Eric Trump, salah satu putra presiden, mengatakan di Twitter bahwa kebakaran itu disebabkan api listrik kecil dari ruang pendingin di atap bangunan.
"Pemadam kebakaran New York ada di sini dalam beberapa menit dan melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Eric Trump.
"Orang-orang dari #FDNY (tim pemdam kebakaran) adalah pahlawan sejati dan pantas mendapat ucapan terima kasih dan pujian yang paling tulus!," lanjutnya.
( BACA JUGA: Segera Menikah, Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika Sibuk Urusi Persiapan Resepsi )
Api tersebut dilaporkan melalui telepon beberapa saar sebelum pukul 07.00 waktu setempat.
Kebakaran terjadi di lantai atas gedung di lantai 68.
Trump Tower merupakan tempat tinggal utama Presiden Trump sebelum kemenangan dan pelantikan pemilihannya setahun yang lalu, kata departemen tersebut.
Lebih dari 90 menit setelah laporan awal, 84 petugas pemadam kebakaran dan 26 unit masih berada di tempat kejadian, menurut juru bicara departemen pemadam kebakaran Ken Reilly. (*)