Find Us On Social Media :

Sempat Sehari Ditahan Polres Brebes Atas Dugaan Pemalsuan Ijazah S2 dan S3, Nurul Qomar Akhirnya Buka Suara

By Asri Sulistyowati, Selasa, 2 Juli 2019 | 19:09 WIB

Nurul Qomar saat ditemui Grid.ID, di Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID- Nama komedian Nurul Qomar ramai diperbincangkan publik lantaran sempat merasakan jeruji besi Mapolres Brebes, Jawa Tengah pada 24 Juni 2019 lalu.

Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus) Brebes melaporkan Nurul Qomar atas dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 saat mencalonkan diri sebagai rektor pada 2017 lalu.

Setelah satu hari ditahan, Polres Brebes akhirnya membebaskan Nurul Qomar pada Selasa 25 Juni 2019 lalu.

Sempat beberapa waktu bungkam, akhirnya Nurul Qomar buka suara.

Baca Juga: Komedian Qomar Angkat Bicara Soal Tuduhan Pemalsuan Ijazah

Dilansir Grid.ID dari tayangan Selebrita Siang yang diunggah kanal YouTube Trans7 Official pada Selasa (2/7/2019), Nurul Qomar mengaku belum lulus S3 dari program doktor Universitas Negeri Jakarta.

Ia tak mempermasalahkan jika kasus yang tengah menjeratnya menjadi viral.

"Luar biasa viral, tapi cenderung brutal ya, tapi tidak apa-apa. Resiko ada merek Haji Qomar disana," ujar Qomar.

Pelawak berdarah Sunda itu lantas menjelaskan alur cerita permasalahannya.

Baca Juga: Buntut Aksi Pemalsuan Ijazah Nurul Qomar Demi Menjadi Rektor, Legalitas Pendidikan Mahasiswa Dipertanyakan!

"Jadi Pak Haji berusaha kasih keterangan, jangan dipotong-potong biar utuh ceritanya," imbuhnya.

Permasalahan ini, bukan menjadi kali pertama yang dihadapi oleh mantan personil group lawak Empat Sekawan.

"Ini tuduhan yang ketiga. Tuduhan pertama memalsukan tanda tangan yayasan. Geser lagi ke tuduhan yang kedua menggunakan gelar palsu. Geser lagi ini (pemalsuan ijazah S2 dan S3)," ungkapnya.

Baca Juga: Siapa Sangka Vakum di Dunia Hiburan, Pelawak Qomar Malah Mendekam di Penjara

"Awal 2017 saya ditelepon oleh sesama dosen yang ngajar di Cirebon 'Pak Qomar ada kesempatan jadi rektor' saya merasa bagaimana bisa, saya belum selesai doktornya," ucap Nurul Qomar yang dilansir Grid.ID dari Tribun Seleb.

Qomar menegaskan dirinya buka melamar melainkan dipinang untuk menjadi rektor.

"Dia bilang 'udah ke sana aja, ketemu dulu, karena di Umus membutuhkan figur rektor yang kebetulan kosong' diangkutlah saya ke sana, diminta bukan melamar, dipinang lah," lanjut jelasnya.

Baca Juga: DidugaTelibat Kasus Pemalsuan Ijasah, Berikut Fakta-fakta Seputar Nurul Qomar!

Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak kampus, Nurul Qomar baru bertemu dengan Muhadi Setiabudhi, ketua yayasan pada pertemuan ketiga.

"Pertemuan sekali, dua kali, ke tiga kali bertemu dengan ketua Yayasan pak Haji Muhadi Setiabudi, pemilik Universitas Muhadi Setiabudi Brebes," lanjutnya.

Usai bertemu dengan ketua yayasan Universitas Muhadi Setiabudhi, Nurul Qomar langsung ditempatkan sebagai rektor tanpa uji kelayakan dan sidang senat.

"Tanpa uji kelayakan, tanpa fit and propertest, tanpa sidang senat untuk menyetujui haji Qomar sebagai rektor," bebernya.

Baca Juga: Kesaksian Pelawak Ginanjar Tentang Kuliah S2 dan S3 Nurul Qomar

 Nurul Qomar dilantik menjadi Rektor Umus untuk periode masa jabatan tahun 2017-2021 pada 9 Februari 2017 lalu.

Saat itu Nurul Qomar tak merasa aneh, lantaran alasan pernah menjabat di Komisi X DPR RI sekaligus seorang publik figur menurutnya bisa diterima langsung.

Kala menjabat sebagai rektor, ia berhasil menaikan akreditasi program studi di universitas yang ia pimpin.

Bahkan Nurul Qomar berhasil memberikan dana bantuan dari Kemenristekdikti sebesar Rp 700 juta.

Baca Juga: Komedian Nurul Qomar Ditahan Polisi atas Dugaan Pemalsuan Ijazah S2 dan S3

 "Jadilah saya rektor saya dilantik awal Februari, sembilan bulan saya kerja. Tiga bulan kerja saya tingkatkan program studi dari C ke B," papar Nurul Qomar.

"Saya juga punya jaringan Kemenristekdikti, bawa hibah Rp 700 juta berupa barang," sambungnya.

Namun, pada akhirnya Nurul Qomar mengundurkan diri setelah 9 bulan bertugas.

Pengunduran diri inilah awal kegaduhan dugaan kasus pemalsuan ijazah S2 dan S3 yang menyeret nama Nurul Qomar.

Baca Juga: Nurul Qomar Ditangkap Polisi, Pelawak Ginanjar Bergegas ke Brebes Demi Memastikan Nasib Sahabatnya Itu

Namun, ia menolak jika disebut memalsukan gelar, lantaran pada saat terdaftar sebagai Calon Rektor Umus, studi S3 nya masih berlangsung.

Nurul Qomar masih menunggu proses sidang penelitian tesis, seminar proposal penelitian sebagai syarat disertasi S3.

"Bukan pengguna ijazah palsu, bukan tukang bikin ijazah palsu, bukan orang yang suka jual beli ijazah palsu," tegasnya.

Baca Juga: Nurul Qomar Terlibat Kasus Pemalsuan Ijazah, Begini Kata Pelawak Ginanjar!

 "Bapak S2nya sudah selesai, tesisnya tinggal nunggu sidang kelayakan, sidang hasil penelitian. Disertasi pak haji sudah selesai, tinggal menunggu sidang uji hasil penelitian," lanjutnya.

Selain itu ia juga merasa menyerahkan biodata dan beberapa lampiran berkas untuk memenuhi persyaratan.

"Pada waktu saya menyerahkan biodata, saya lampirkan sarjana muda Fisip Unis, Sarjana Satu S.Sos, M.M, transkrip nilai S2, transkip nilai S3."

"Kemudian yang dipersoalkan sekarang, ketika dibuka file saya ada lembaran surat keterangan dari pasca sarjana UNJ yang menerangkan saya sudah lulus," pungkasnya.

 (*)