Grid.ID – Semakin berkembangnya zaman, kini makin banyak juga ditemukan berbagai alat kontrasepsi yang bisa membantu mencegah kehamilan.
Berbagai alat kontrasepsi itu ada yang bersifat hormonal dan juga ada yang bersifat non hormonal.
Namun, kini ada metode pengendali kelahiran nonhormonal yang belum banyak diketahui orang.
Metode ini disebut dengan fertility awareness methods (FAM).
Dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan thermometer suhu tubuh.
Dilansir Grid.ID dari laman Women’s Health, tubuh kita memiliki pertanda ovulasi fisik yang mudah dilacak.
Aaron Styer MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi mengatakan, “Suhu normal seorang wanita saat tidak dalam masa ovulasi antara 97-99 derajat fajrenheit”.
(BACA: Ingin Turunkan Berat Badan, Makanan Kaya Serat Ini Wajib Ada dalam Menu, Apa Saja sih?)
“Dan setelah masa ovulasi atau setelah pelepasan telur, suhu badan meningkat 0,501,0 derajat Fahrenheit karena hormon progesteron”.
Jadi, dengan memperhatikan suhu tubuh kamu bisa mengetahui kapan waktu ovulasimu.
Sementara kenaikan suhu menandakan ovulasi.
Kamu perlu menunggu selama 3 hari untuk yakin bahwa sel telurmu sudah tidak siap untuk dibuahi sehingga tidak terjadi kehamilan.
Kamu bisa mendapatkan suhu tubuh yang akurat, terutama saat pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum kamu melakukan aktivitas apa pun.
Termasuk kencing, minum, dan sebagainya.
Namun, pengukuran suhu tubuh ini bisa menjadi rumit ketika kamu mengonsumsi obat-obatan, alkohol atau bahkan kurang tidur. (*)