Laporan wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID - Tinggi badan bisa menjadi hal yang paling sensitif dan juga dapat mempengaruhi psikologis seorang anak, terlebih untuk rasa percaya dirinya.
Banyak yang berfikir bahwa tinggi badan dapat disebabkan oleh faktor keturunan.
Ada beberapa mitos pula yang dipercayai yang berhubungan tumbuh kembang petumbuhan tinggi badan pada anak.
Minum susu selalu dikaitkan dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi badan, namun masih banyak beberapa mitos yang berkaitan dengan tinggi badan, seperti berikut ini:
1. Mitos mengangkat beban berat akan menghambat pertumbuhan anak
Mengangkat beban tidak akan menghambat pertumbuhan sang anak, justru melakukan latihan tertentu dapat menguatkan tulang belakang.
Seperti melakukan penekanan pada bahu.
2. Mitos mengkonsumsi susu agar tumbuh tinggi
Saat berusia balita dan anak-anak diharuskan mengkonsumsi susu agar tumbuh lebih tinggi sering sekali menjadi kepercayaan para orang tua.
Padahal masih banyak produk makanan lain yang memiliki nutrisi kalsium yang lebih tinggi dari pada susu.
Untuk mendapatkan pertumbuhan tulang yang baik, kamu dapat mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang hadir pada jenis makanan yang bukan dari produk susu saja.
(BACA : Tetap Cantik Tanpa Menor Saat Kuliah? Ini Dia Tips Mudahnya )
3. Mitos tidak mungkin lebih tinggi setelah masa pubersitas
Ini juga merupakan argumen yang paling sering diperacayai, namun ini tidak benar.
Karena tulang belakang bisa terus bertambah panjang bahkan setelah anak-anak mengalami pubersitas.
4. Tinggi badan ditentukan oleh faktor genetik
Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan tinggi pertumbuhan anak.
(BACA : Gugat Cerai Veronica Tan, Ahok Perjuangkan 2 Hal Ini ke Jalur Hukum! )
Terdapat beberapa faktor lain seperti diet, postur tubuh, olahraga, kebiasaan tidur dan gaya hidup sehari-hari yang sangat mempengaruhi kemampuan untuk tumbuh lebih tinggi.(*)