Find Us On Social Media :

Tak Mau Ditanyai Wartawan, Perdana Menteri Thailand Lakukan Hal Konyol Ini

By Violina Angeline, Selasa, 9 Januari 2018 | 22:58 WIB

Perdana Menteri Thailand melakukan hal ini untuk menjawab pertanyaan dari wartawan

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Sudah sewajarnya jika wartawan akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.

Apalagi narasumber tersebut merupakan sosok penting pejabat negara.

Namun hal tak terduga dilakukan oleh Perdana Menteri Thailand.

Dilansir Grid.ID dari Reuters, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, yang dikenal karena ledakan temperamennya, telah mengadopsi taktik unik untuk menghindari pertanyaan rumit dari wartawan.

(BACA: Tak Hanya Ketiak dan Gigi, Kini Muncul Tren Memutihkan Alat Kelamin Pria di Thailand loh)

Ia meletakkan banner karton raksasa berbentuk dirinya untuk menjawab pertanyaan dari wartawan.

Hal konyol tersebut dikritik oleh organisasi Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch.

Human Right Watch mengatakan bahwa hal itu menunjukkan penghinaan terhadap kritik media oleh junta militer.

Padahal Thailand merupakan sebuah negara yang belum memulihkan demokrasi sejak kudeta tahun 2014.

Tujuh belas guntingan banner Prayuth berukuran sedang telah didirikan di seputar kompleks pemerintah menjelang Hari Anak pada hari Sabtu, 6/1/2018.

Banner tersebut menunjukkan ekspresi Prayuth dalam berbagai pakaian seperti pakaian olah raga, pakaian kerja, dan pakaian tradisional Thailand.

(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)

Pada hari Senin, 8/1/2018 Prayuth berbicara sebentar di Government House sebelum banner yang sesuai dengan baju dirinya dibawa keluar.

Prayuth, yang dikenal karena humornya yang kejam, lalu mengatakan kepada para wartawan untuk mengajukan pertanyaan apapun kepada potongan banner karton tersebut.

"Tanya orang ini," katanya.

Reaksi terhadap isyarat aneh tersebut sebagian besar diredam oleh media sosial pada hari Selasa, 9/1/2018.

Namun Human Rights Watch mengatakan bahwa pemerintah menambahkan sebuah daftar panjang reaksi aneh dan intimidasi terhadap wartawan.

"Pemimpin junta Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha terus menunjukkan penghinaan terhadap kritik media dan keterbukaan," kata Sunai Phasuk, peneliti senior Thailand di Human Rights Watch. (*)