Laporan Wartawan Grid.ID, Nopsi Marga
Grid.ID - Beberapa waktu yang lalu, publik dikejutkan dengan pernikahan sedarah yng dilakukan oleh seorang pria di Bulukumba yang nikahi adiknya sendiri, kalian harus tahu 5 dampak buruk bagi kesehatan anak yang akan dirasakan.
Pernikahan sedarah akan menyebabkan 5 dampak buruk bagi anak, bahkan berakibat fatal.
Kalian harus menghindari pernikahan sedarah untuk meminimalisir 5 dampak buruk bagi kesehatan anak.
Yuk simak 5 dampak buruk dari pernikahan sedarah bagi kesehatan anak, yang Grid.ID rangkum dari berbagai sumber.
Pernikahan sedarah merupakan hal yang paling dihindari oleh masyarakat Indonesia.
Namun baru-baru ini publuk dihebohkan dengan kisah seorang pria di Bulukumba yang selingkuh dan menikahi adik kandungnya sendiri.
Hal ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan sang anak.
Talasemia
Melansir laman depkes.go.id, Rabu (3/7/2019), Talasemia merupakan penyakit keturunan dengan gejala utama pucat, perut tampak membesar karena pembengkakan limpa dan hati.
Penyakit ini terjadi akibat gangguan pembentukan rantai globin yang merupakan komponen sel darah merah.
Baca Juga: Penderita Talasemia Ini Bela-Belain Ketemu Laudya Cynthia Bella
Pihak Dinas Kesehatan Republik Indonesia telah mengimbau agar tidak melakukan pernikahan sedarah untuk mengindari penyakit ini.
Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan perdarahan akibat kurangnya produksi salah satu faktor pembekuan darah dalam tubuh. Penyakit ini menyebabkan tubuh penderita tidak mampu menghentikan perdarahan apabila penderita terluka dan mengalami perdarahan.
Melansir laman depkes.go.id, Keadaan ini dapat menimbulkan kecacatan fisik penderita dan berujung kepada kematian apabila tidak atau terlambat ditangani.
Hingga saat ini pengobatan untuk penyakit hemofilia masih dipelajari oleh para ahli.
Baca Juga: Kenali Efek Samping Vaksin Meningitis B, Penderita Hemofilia Hati-hati ya
Mikrosefali
Pernikahan sedarah akan mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami mikrosefali.
Melansir laman Intisari, Rabu (3/7/2019), mikrosefali merupakan kondisi dimana seorang anak lahir dengan kepala kecil, karena otak tidak berkembang.
Pernikahan inses atau pernikahan sejenis bisa menjadi penyebab kondisi mikrosefali.
Bibir Sumbing
Kasus bibir sumbing sering dialami oleh anak di Indonesia.
Melansir laman Intisari, bibir sumbing terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar. Sehingga bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat anak sulit makan, menelan, bernapas, hingga sulit berbicara.
Salah satu faktor penyebabnya adalah karena pernikahan sedarah.
Baca Juga: Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ibu ini Ternyata Bisa Tingkatkan Potensi Bibir Sumbing pada Bayi
Asimetri Berat
Asimetri berat sering terjadi pada penderita di area wajah.
Melansir laman Intisari, penderita asimetri akan memiliki wajah yang asimetri atau bisa dibilang sisi kanan dan sisi kiri tidak sama.
Mata bisa lebih tinggi atau rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulut akan mengalami kemiringan.
Hindari keturunan inses dengan tidak menikah dengan saudara kandung, karena gen anak akan sama 100 persen.
(*)