Grid.ID – Jengkol menjadi salah satu makanan yang banyak dihindari karena baunya yang dianggap kurang sedap.
Tak hanya itu, jengkol juga diidentikan dengan makanan orang kelas bawah.
Padahal, jengkol ternyata punya khasiat yang bagus bagi kesehatan bahkan disebut bisa bantu atasi penyakit kanker.
Baca Juga: 6 Manfaat ini Akan Kamu Rasakan Bila Rutin Makan Bawang Putih Panggang
Jengkol memang sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia.
Pecinta makanan berbau kuat ini bahkan menyebut jengkol lebih nikmat dari daging.
Bagi sebagian orang yang menyukainya, termasuk beberapa artis tanah air, jika sudah dimasak dan dijadikan makanan dengan sambal bajak, jengkol rasanya luar biasa dan bikin nagih.
Baca Juga: Sudah Berusia 44 Tahun, Angelina Jolie Lakukan Adegan Berbahaya Tanpa Pemeran Pengganti!
Mungkin karena banyak yang menyukainya, kini harga jengkol yang sudah semakin langka, sudah lebih mahal dibanding harga ayam potong.
Berbicara mengenai jengkol, Indonesia pernah heboh dengan pesan berantai di WhatsApp mengenai manfaat jengkol yang ampuh bunuh sel kanker.
Tak tanggung-tanggung, manfaat jengkol disebut bisa 10.000 lebih efektif dibanding kemoterapi.
Lembaga kesehatan Swedia, Institute of Health Sciences, memang menyatakan jika jengkol memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik.
Tak hanya mengandung protein, kalsium, fosfor dan zat besi, jengkol juga mengandung banyak vitamin.
Seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Senyawa yang terdapat dalam jengkol inilah yang bisa memberi manfaat pada tubuh termasuk membunuh sel kanker.
Pernyataan ini pun lantas diperkuat dengan hasil penelitian dari Universitas Sains Malaysia.
Di mana penelitian ini dibuat untuk menunjukkan pengaruh ekstraksi jengkol dalam menghambat pertumbuhan penyakit seperti kanker, peradangan kronis di sistem imun dan diabetes.
Baca Juga: Tukang Las Bawah Laut, Pekerjaan Unik dengan Jumlah Gaji Mencapai Rp771 juta per Tahun!
Hasilnya, ekstraksi jengkol mengandung begitu banyak antioksidan.
Saat diuji cobakan pada sel-sel tikus, penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat positif.
Dimana ekstrak jengkol bisa memperlambat pertembuhan sel kanker dan penyakit lain yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, penelitian lain dari Institute of Health Sciences juga membenarkan bila senyawa ini 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi.
Jengkol terbukti secara sains memiliki dua manfaat untuk manusia dalam menghadapi sel kanker.
Pertama, jengkol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Kedua, jengkol mampu melawan sel kanker yang telah terlanjur tumbuh.
Hal ini bisa menjadi alternatif pengobatan untuk kanker.
Baca Juga: Lebih Parah dari Jakarta, Begini Potret Jam Sibuk di Berbagai Belahan Dunia, Ngeri!
Hingga saat ini, manfaat jengkol untuk alternatif pengobatan untuk kanker pun masih terus dikembangkan oleh para peneliti.
Tak hanya melawan kanker, jengkol juga sangat baik dikonsumsi untuk penderita penyakit lainnya.
Misalnya peradangan pada lambung, penyakit infeksi cacing di saluran pencernaan, diabetes hingga mencegah anemia.
Baca Juga: AC Mobil Disebut Bisa Membuat Konsumsi Bensin Lebih Boros, Ternyata Begini Faktanya!
Namun perlu diingat, meskipun memiliki sejumlah manfaat tetapi konsumsi jengkol juga tidak boleh melebih batas ya karena dapat mengganggu kerja ginjal.
Bagaimana, siap makan jengkol? (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul, Jengkol Disebut 10.000 Kali Lebih Efektif dari Kemoterapi, Benarkah?