Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sebuah fenomena langka terjadi di Gurun Sahara, Afrika.
Dilansir Grid.ID dari The Independent, salju telah turun di Sahara.
Salju tersebut turun di bukit-bukit pasir gurun dengan ketebalan setinggi 16 inci.
Salju mulai turun di kota Aljazair Ain Sefra pada hari Minggu 7/1/2018 pagi.
Salju ini memberi anak-anak kesempatan untuk bermain perosotan menuruni lereng.
Sayangnya kenaikan suhu di siang hari menyebabkan salju mulai meleleh sekitar jam 5 pagi.
Fenomena ini adalah yang ketiga kalinya terjadi di kota ini selama 40 tahun.
Kota yang dikenal sebagai "The Gateway to the Desert," ini telah beberapa kali mengalami salju.
Pada tahun 1979, badai salju yang berlangsung setengah jam menghentikan lalu lintas kota.
(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)
Dua tahun yang lalu, salju turun sekitar satu hari.
Lalu kota ini melihat hujan salju lagi tahun lalu, 2017.
Salju di Sahara adalah hal yang tidak biasa.
Bahkan hal itu juga tidak pernah terdengar, kata juru bicara kantor Met.
"Sepertinya gambar bersalju diambil di wilayah yang lebih tinggi di utara wilayah ini, menuju wilayah Atlas, jadi tidak mengherankan jika daerah itu akan melihat salju saat cuacanya baik," ujar juru bicara tersebut.
(BACA: 5 Foto Indahnya Bangunan Terkenal Saat Diselimuti Salju, Nomor 4 dan 5 Mirip di Film!)
"Dengan penampakan seperti di Eropa pada saat ini, telah memberi kami cuaca dingin selama akhir pekan, dorongan udara dingin ke wilayah selatan dan kelembaban akan membawa salju turun."
Ain Sefra, adalah kota yang didirikan pada tahun 1881.
Kota ini merupakan kota garnisun (wilayah pertahanan) Prancis.
Suhu rata-rata kota tersebut berkisar di atas 37 derajat Celcius di musim panas.
Pada musim dingin, wilayah tersebut telah mencapai rekor terendah dengan suhu -10,2 derajat Celcius. (*)