Laporan wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Tiongkok saat ini memang dikenal sebagai negara maju.
Mulai dari teknologi, kita bisa melihat berbagai smartphone kekinian dengan fitur terbaru keluaran Tiongkok.
Tak berhenti di situ, satu di antara kota di Tiongkok telah menggunakan seluruh bahan bakar transportasi umumnya dengan energi listrik.
Bahkan Tiongkok juga menjadi negara pertama yang menggunakan kereta tanpa rel.
(BACA: Canggih, Sepeda Ini Bisa Ubah Polusi Jadi Udara Bersih)
Meskipun demikian, Tiongkok juga menjadi negara yang memiliki kota dengan tingkat polusi tinggi.
Dikutip Grid.ID dari laman Inhabitat, banyak kota besar di Tiongkok hancur akibat polusi.
Namun negara ini berupaya membersihkan langit dan saluran airnya.
Tahun lalu telah terlihat sejumlah penutupan pabrik dan pembentukan sebuah kepolisian lingkungan di Beijing.
Dan sekarang sebuah tindakan keras nasional telah mengungkapkan bahwa lebih dari 18.000 pejabat tidak melakukan tindakan itu.
(BACA: Lindungi Dirimu Dari Polusi dengan Cara Ini, Gimana sih?)
Atau bisa disebut para pejabat tersebut tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik untuk melindungi lingkungan sejak 2016.
Wakil direktur Kantor Inspeksi Lingkungan Nasional Liu Changgen mengatakan kepada wartawan.
"Kami tidak akan membiarkan pemeriksaan tersebut menjadi hembusan angin yang lewat begitu saja.
Pemeriksaan ini perlu terus berlanjut dan bertiup sepanjang waktu."
Inspektur Beijing pergi ke beberapa kota paling berpolusi di Tiongkok, untuk menemukan ribuan pejabat telah gagal dalam peran mereka dalam merawat lingkungan.
(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)
Dalam satu contoh, limbah dari 150.000 orang di Jingdezhen dibuang langsung ke sungai karena kurangnya pabrik pengolahan.
Seluruh kota disalahkan karena lonjakan polusi udara, dan kementerian tersebut menghubungkan masalah dengan kegagalan administratif.
Menurut Liu, "Nama pejabat, pekerjaan mereka dan pelanggaran mereka akan dilaporkan melalui beberapa komando, siapa yang akan memutuskan bagaimana pejabat akan dihukum."
Liu mengatakan langkah selanjutnya memerlukan pemeriksaan kasus dari pemeriksaan sebelumnya untuk "mengidentifikasi pejabat tinggi untuk manajemen yang buruk."
Tiongkok telah meluncurkan sebuah program untuk mentransmisikan jutaan energi rumah tangga dari batubara ke gas alam untuk pemanas.
(BACA: Nggak Cuma Paparan Sinar Matahari, Polusi Juga Bisa Rusak Kulitmu! Ini Solusinya)
Kementerian Perlindungan Lingkungan berharap dapat mengurangi konsentrasi rata-rata partikel PM 2.5 (Partikulat debu/ tingkat polusi) lebih dari 15 persen di 28 kota selama musim dingin.
28 kota berada di provinsi Shandong, Henan, Shanxi, dan Hebei yang berapi-api, di mana Beijing berada.
Mereka juga bertujuan untuk mengurangi rata-rata PM 2.5 (Partikulat debu/ tingkat polusi) di Beijing sampai di bawah 60 mikrogram per meter kubik.
Standar kualitas udara resmi Tiongkok adalah 35 mikrogram.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tingkat PM 2.5 tidak boleh lebih besar dari 10 mikrogram.(*)