Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang pasien yang menderita mati rasa mendapatkan operasi dari sebuah robot.
Hal unik tersebut terjadi di Anhui pada 3 Januari.
Operasi ini menandai contoh pertama operasi dengan robot di Tiongkok.
Dilansir Grid.ID dari The Star, pasien pria bernama Wang menderita mati rasa di kaki dan tangan kirinya.
( BACA JUGA: Sudah Memasuki Usia Kepala Lima, Cantiknya Salma Hayek dengan Gaya Makeupnya Kala Hadiri Acara Penghargaan )
Ia menjalani operasi di Rumah Sakit Terafiliasi Pertama di Universitas Kedokteran Anhui.
Pria berusia 42 tahun itu mengalami luka berukuran 1 cm yang mengalami pendarahan.
Dia bisa bangun dari tempat tidur keesokan harinya dan pulih dalam waktu satu minggu.
Waktu pemulihan Wang lebih cepat dibandingkan dengan yang dibutuhkan dalam operasi umumnya.
( BACA JUGA: SHINee Tetap Lanjutkan Konser di Jepang, Netizen Berikan Dukungan Seperti Ini )
Durasi pemulihan dalam operasi umum bisa berlangsung selama dua sampai tiga minggu karena potensi pendarahan yang lebih luas.
Robot Tinavi, atau Tianji dalam bahasa Mandarin, adalah satu-satunya sistem robot ortopedi di dunia.
Robot Tinavi mampu melakukan operasi pada ekstremitas, patah tulang panggul dan keseluruhan segmen tulang belakang (vertebra serviks, toraks, lumbal, sakral).
Robot ini bertindak sebagai asisten ahli bedah.
( BACA JUGA: Wow, Harga Ponsel Keluaran Huawei Ini Kalahkan Harga iPhone X, Spesifikasinya Lebih Cetar Nggak nih? )
Robot Tinavi kompatibel dengan pencitraan multimodalitas.
Perencanaan perangkat lunaknya yang canggih membantu ahli bedah untuk membuat rencana bedah komprehensif untuk tulang belakang dan prosedur trauma.
Sistem pelacakan optik robot ini memungkinkannya melakukan pemindaian 3D.
Tak hanya itu, robot juga bisa memantau keseluruhan proses pembedahan.
( BACA JUGA: Proyektor Berlapis Marmer Ini Bisa Tampilkan Video Gambar Jernih dan Suara yang Lembut )
Seperti GPS, ia juga bisa melakukan pelacakan real-time untuk posisi yang tepat pada tulang.
Lengan robotiknya meningkatkan konsistensi antara jalur bedah dan lintasan yang direncanakan.
Robot buatan Tiongkok ini berharga 15 juta Yuan atau setara dengan lebih dari 30 milyar Rupiah. (*)