Find Us On Social Media :

Kapal Tanker Milik Iran Terbakar, Diperkirakan Api Akan Tetap Berkobar Selama Satu Bulan

By Violina Angeline, Rabu, 10 Januari 2018 | 19:18 WIB

Kapal tanker milik Iran terbakar di perairan Laut Tiongkok bagian Timur

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.IDKapal tanker minyak dari Iran mengalami kebakaran empat hari lalu, pada Sabtu 6/1/2018.

Kapal tersebut terbakar setelah tabrakan dengan sebuah kapal barang di laut Tiongkok bagian timur.

Dilansir Grid.ID dari Reuters, Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan mengatakan bahwa kapal tersebut bisa terbakar selama satu bulan.

Puluhan kapal penyelamat berpacu dengan angin kencang, ombak tinggi dan asap beracun untuk menyisir area kebakaran.

(BACA: Menegangkan! Inilah Detik-detik Dua Pesawat Tabrakan dan Terbakar di Bandara Toronto)

Area tersebut seluas 3.100 kilometer persegi.

Tim penyelamat berusaha untuk mencari 31 pelaut yang hilang sekaligus berusaha menjinakkan api.

Tim penyelamat menjalankan tugas berat di tengah kekhawatiran bahwa kapal tersebut dapat meledak atau tenggelam.

"Kami percaya api akan berlangsung selama dua minggu atau satu bulan mengingat kasus kecelakaan tangki minyak sebelumnya," kata pejabat Park Sung-dong.

"Yang kami khawatirkan saat ini adalah bahan bakar bunker, yang bisa mencemari air jika (kapal) tenggelam," kata pejabat kementerian tersebut.

(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)

Kapal tanker Sanchi (IMO: 9356608), yang dijalankan oleh operator pelayaran minyak Iran, National Iranian Tanker Co, bertabrakan pada hari Sabtu 6/1/2018.

Kapal tanker itu bertabrakan dengan kapal CF Crystal (IMO: 9497050) yang membawa gandum dari Amerika Serikat.

Tabrakan terjadi di sekitar 160 mil laut (300 km) lepas pantai Tiongkok, dekat Shanghai.

Kapal Sanchi membawa 136.000 ton kondensat, minyak mentah ultra-ringan yang sangat mudah terbakar menuju ke Korea Selatan.

Jumlah muatan kapal setara dengan sekitar 1 juta barel dan bernilai sekitar $ 60 juta atau setara lebih dari Rp 800 Miliar.(*)