Find Us On Social Media :

20 Tahun Bersahabat, 7 Wanita Ini Habiskan Lebih dari 8 Miliar untuk Renovasi Rumah Impian agar Bisa Menua Bersama

By Ruhil Yumna, Jumat, 5 Juli 2019 | 13:37 WIB

0 Tahun Bersahabat, 7 Wanita Ini Habiskan Lebih dari 8 Miliar untuk Merenovasi Rumah Impian Mereka, Agar Bisa Menua Bersama

Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna

Grid.ID - Berawal dari sebuah candaan sepele antar sahabat, ketujuh wanita ini akhirnya mewujudkan mimpi mereka untuk tinggal bersama.

20 tahun menjalani jalinan persahabatan nampaknya membuat tujuh wanita ini nyaman dengan satu-sama lain.

Merekapun berkeinginan untuk bisa tinggal di sebuah rumah impian mereka dan menua bersama.

Baca Juga: Padahal Sudah Lamaran dan Bangun Rumah Impian, Citra Kirana Akhirnya Putus dari Ali Syakieb

Melansir dari Dailymail, tujuh wanita asal Tiongkok ini kemudian memutuskan untuk membeli sebuah mansion di pinggir kota.

Di tahun 2008, secara iseng mereka utarakan mimpi mereka itu.

Mereka bercanda jika kelak pensiun, mereka ingin hidup bersama di sebuah rumah.

Baca Juga: Bangun Rumah Impian, Adipati Dolken Sebut Vanesha Prescilla Suka Konsepnya

Mansion yang mereka jadikan rumah impian bersama itu berada di pinggiran kota Guangzhou, Tiongkok.

Merekapun merenovasi mansion tersebut menjadi rumah yang mereka impikan.

Lebih dari 8 miliar, mereka habiskan untuk merenovasi mansion itu.

Baca Juga: Rumah Impian Jonatan Christie Ternyata Jauh dari Kesan Mewah Nan Megah

Rumah yang terletak 70 kilometer dari pusat kota Guangzhou itu, kini telah dibangun dengan sebuah dapur besar dan kolam renang di dalamnya.

Ketujuh sahabat itu awalnya bertemu 20 tahun lalu saat berada di lingkungan kerja yang sama.

Dan sejak itulah ketujuhnya bersahabat dekat.

Baca Juga: Seorang Wanita Malaysia Tanpa Latar Belakang Ilmu Arsitektur Mampu Membangun Rumah Impian Kurang dari 30 Hari

Ketujuh sahabat yang kini berusia 30-an itu mantap tinggal bersama karena mereka masing-masing memiliki kemampuan yang beragam.

Ada yang mahir memasak, meramu obat-obatan tradisional, dan bercocok tanam.

Mereka berharap impiannya ini akan terus terjaga sampai mereka tua, meski mereka telah memiliki keluarga masing-masing.

(*)