Grid.ID – Kamu tahu terapi bekam?
Terapi bekam adalah terapi yang dilakukan dengan meletakkan sebuah gelas, cangkir, atau mangkuk kecil di atas kulit.
Letakkan beberapa saat lalu ketika gelas diangkat, ada memar melingkar sesuai ukuran gelas di kulit kita.
Biasanya terapi bekam dilakukan ketika seseorang mengalami gangguan darah (anemia atau hemofilia), penyakit rematik, atau masalah kulit.
Baca Juga: Baru Sehari Dikubur, Makam Wanita Hamil ini Langsung Dibongkar Saat Terdengar Suara dari Dalamnya
Walau tidak terlalu popular, namun faktanya ada beberapa orang yang melakukannya karena menganggap terapi ini cukup aman.
Termasuk seorang wanita asal California ini.
Dilansir dari livescience.com pada Sabtu (6/7/2019), seorang wanita yang tidak disebutkan namanya ini melakukan terapi bekam.
Wanita berusia 60 tahun tersebut baru saja jatuh dan melukai bahunya.
Baca Juga: Nikahi Kakek 70 Tahun Karena Hartanya, Wanita Muda ini Menyesal 8 Tahun Kemudian
Untuk mencoba mengobati cederanya, ia memutuskan untuk mencoba terapi bekam.
Dia percaya bahwa terapi ini akan merenggangkan aliran darah yang menumpuk di area bahunya yang terluka dan mengurangi ketegangan otot dan peradangan.
Dia pun menggunakan sebuah cangkir yang ia panaskan terlebih dahulu.
Biasanya cangkir diletakkan di kulit selama lima hingga 15 menit, menurut Healthline.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Jika Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Bikin Berat Badan Naik!
Namun pada kasus wanita ini seperti dilansir dari laporan yang diterbitkan pada 12 Desember 2018 dalam jurnal JAMA Dermatology, ia tak sengaja ketiduran selagi melakukan terapi bekam di bahunya.
Ketika bangun 30 menit kemudian, dia menemukan luka yang besar di bahunya.
Terlihat dari sebuah foto yang diunggah, ada kumpulan lepuhan besar dalam bentuk lingkaran yang rapi di bahunya.
Baca Juga: Aksi Heroik Para Pejalan Kaki Angkat Truk Sampah Untuk Selamatkan Kakek yang Terjepit Dikolongnya
Apa yang terjadi?
"Lepuh terbentuk karena hisap merusak kulit pasien," kata penulis laporan, Dr. Maria Wei, seorang profesor dermatologi di University of California, San Francisco.
"Dia memasang cangkirnya cukup kuat untuk membelah kulit, memisahkan dua lapisan kulit normal, dan paling atas."
Jika dilakukan dengan benar, terapi bekam seharusnya tidak menyebabkan lepuh, kata Wei pada Live Science.
Baca Juga: Keberadaan Sang Garuda Kembali Ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Namun dalam kasus ini, alat itu tidak diawasi. Akibatnya hal tersebut merusak kulit.
"Kasus ini menjelaskan pentingnya pengawasan saat kita melakukan terapi bekam dengan alat yang sederhana."
"Jika dimonitor dengan benar, seharusnya tidak menjadi masalah."
Terapi bekam sendiri mendapat perhatian internasional selama Olimpiade Musim Panas 2016 ketika beberapa atlet, termasuk perenang Michael Phelps, terlihat memiliki memar melingkar di tubuh mereka setelah menjalani terapi ini.
Memar tersebut merupakan efek samping yang diketahui. Karena terjadi ketika hisapan menyebabkan pembuluh darah kecil pecah.
Baca Juga: Masih Ingat dengan Penyanyi Cilik Berikut ini, Diam-Diam ada yang Jadi Dokter di Amerika Loh!
Meskipun banyak atlet mengatakan mereka mengalami manfaat dari terapi bekam, tapi ada beberapa studi ilmiah yang merasa terapi ini tidak begitu baik.
Karena mungkin saja ada efek samping. Seperti apa yang wanita di atas alami.
Dilaporkan karena lepuhan besar tersebut membuat pasien merasa tidak nyaman dan dokter pun melakukan perawatan dengan menghilangkan lepuh dan mengoleskan petroleum jelly ke area di bawah lepuhan. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Wanita Ini Tertidur Selama Terapi Bekam, Saat Bangun Dia Kaget Bentuk Tubuhnya Sudah 'Tak Karuan'”