Grid.ID - Bagi masyarakat Jogjakarta, tentu nggak asing dengan istilah 'klitih'.
Nah buat yang nggak paham, klitih itu tidakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja dan ironisnya, korban kebanyakan dibuat cidera.
Aparat setempat, sampai menggolongkan klitih itu sebagai sebuah tindakan kejahatan.
Sempat hilang dan klitih sepertinya kembali mengancam pengguna jalan di Jogjakarta.
(BACA : 3 Zodiak Ini Disebut Sebagai Pemberi Nasihat Terbaik, Siapa Tahu Sahabatmu Salah Satunya)
Satu orang sudah jadi korban dan meninggal dunia.
Seorang pemuda, alumni dari Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasiswa Gadjah Mada (UGM), Taufik Nurhidayat yang menjadi korban aksi klitih orang tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi saat korban tengah melintas di jalan Sembuh Kidul, Sidomulyo, Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, Kamis (4/1/2018) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapolsek Godean, Kompol Herry Suryanto mengatakan kronologi kejadian bermula ketika korban selepas kegiatan reuni tengah melintas seorang diri di jalan Sembuh Kidul.
Korban menggunakan mobil Toyota Camry warna hitam nopol H 7716 WIB, pada sekira pukul sembilan malam.
"Di jalanan itu jam sembilan malam memang sepi dan minim penerangan.
Saat itulah korban diduga di lempar batu seberat 2 kg mengenai kaca mobil depan sebelah kanan," terangnya, Rabu (10/01/2018).
(BACA : Bermain dengan Maut di Atap Gedung, Tingkah Anak-anak Ini Bikin Jantungan Orangtuanya!)
Lemparan batu besar dan cukup keras menyebabkan kaca depan mobil Toyota Camry miliknya pecah.
Nahasnya, batu tersebut menembus kaca mobil dan tepat mengenai kepala korban yang saat itu tengah mengemudi.
Alhasil, korban mengalami luka cukup serius dibagian kepala.
"Lukanya itu dibagian kepala. Ada sobekan di mata sebelah kanan, hidung sobek dan mata sebelah kiri lebam," jelas dia.
Dikatakan Kapolsek, bahwa korban merupakan seorang motivator dalam sebuah bisnis jaringan. Saat kejadian, korban diduga hendak pulang.
"Saat itu sepi, korban sempat berteriak minta tolong.
Ada warga yang mendengar teriakan itu, dan langsung menolong korban menggunakan mobil pick up ke Rumah sakit PKU gamping," ujarnya.
Namun, lantaran luka yang diderita cukup parah, korban kemudian dirujuk ke rumah sakit PKU Muhammadiyah kota.
"Lukanya cukup parah, korban meninggal dunia kemarin," jelasnya.
Dari pengakuan warga sebagai saksi yang melakukan pertolongan, korban pertama kali minta tolong ini sempat mengaku bahwa dirinya dilempar batu oleh seseorang.
"Saksi saat perjalanan ke rumah sakit mengaku korban bilang, Aku dibandem wong," ujar Kompol Herry menirukan ucapan saksi.
Ditambahkan, Kanit Reskrim Polsek Godean AKP Muhammad Darban mengatakan, begitu mendapat laporan, petugas Polsek Godean langsung mendatangi lokasi kejadian.
Namun, saat kejadian pelemparan batu berlangsung, tidak ada saksi mata yang yang melihat secara langsung.
"Selang setengah jam setelah kejadian, kita ke TKP, kita temukan mobil korban ditepi jalan," ungkapnya.
Saat pemeriksaan, pihaknya menemukan ada lubang, di kaca mobil depan bagian kanan, ada pecahan kaca di jok bagian depan, dan kaca mata korban pecah di jok belakang.
"Kita juga temukan serpihan batu di jok bagian depan dan batu seberat sekira 2 kg kita temukan di samping roda belakang bagian kanan mobil korban," jelasnya. (*)