Sebelumnya Sutopo bertolak ke Guangzhou, China untuk berobat penyakit kanker paru-paru selama sebulan sejak 15 Juni lalu.
Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) karena kanker paru-paru yang diidapnya.
Ia divonis kanker paru-paru stadium 4B pada 17 Januari 2018 Semenjak vonis itu, dia masih aktif menjalani tugas-tugasnya untuk menginformasikan berita-berita kebencanaan kepada media.
Baru beberapa minggu belakangan ini, Sutopo sudah tidak aktif lagi di grup WhatsApp media selepas pamit kepada rekan-rekan wartawan untuk fokus berobat.
Jasa Sutopo Diulas The New York Times
Jasa mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho diulas The New York Times.
Dalam ulasan harian Amerika Serikat (AS) itu, pria yang akrab disapa Pak Topo tersebut merupakan sumber terpercaya informasi mengenai bencana di Indonesia.
Dipublikasikan pada Desember 2018, Sutopo memberikan informasi gempa bumi, banjir, tanah longsor, maupun tsunami Selat Sunda yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Namun di saat bersamaan, dia juga menghadapi "bencana" di mana meski dikenal sebagai pribadi yang tak merokok, dokter menyebut dia mengidap kanker paru Stadium 4.
Baca Juga: Sempat Minta Maaf Sebelum Meninggal Dunia, Inilah Unggahan Terakhir Sutopo Purwo Nugroho
Saat itu, Sutopo mengisahkan dokter berujar dia bakal hidup 1-3 tahun.