Grid.ID - Makanan siap saji merupakan makanan yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Banyak penyakit yang ditimbulkan bila terlalu sering mengonsumsi makanan siap saji.
Bahkan sebuah studi menemukan bahwa makan makanan cepat saji di usia remaja dapat memengaruhi kesehatan sperma pada pria.
Baca Juga: 9 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pasanganmu
Laporan dari Harvard University, pria muda yang pola makannya banyak mengonsumsi makananan cepat saji cenderung memiliki jumlah sperma lebih sedikit.
Mereka juga memiliki lebih sedikit indikator fungsi kesehatan sperma.
Sedangkan, remaja yang menerapkan pola makan seimbang dengan mengonsumsi ikan, ayam, sayur, buah, dan banyak serat cenderung memiliki sperma yang lebih banyak.
Kesimpulan tersebut didapatkan para peneliti setelah mempelajari pola makan, kualitas sperma, dan hormon reproduksi dari sekitar 3000 pria muda yang telah lulus tes kebugaran di pelayanan militer.
Baca Juga: Pernah Larikan Uang Sekolah, Tangis Galih Ginanjar Pecah Saat Ditanya Usia Anaknya
Hasilnya kemudian dipresentasikan pada rapat tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology 2019.
Melansir dari nyulangone.org, Dokter urologi di NYU Langone Health, Bobby Najari menguraikan penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Menurutnya, studi ini mendukung temuan-temuan sebelumnya yang menyatakan, pola konsumsi makanan cepat saji kerap dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk.
"Aku rasa studi tersebut menguatkan banyak hal yang pernah kusampaikan kepada para pasien," kata Najari.
Baca Juga: Miris! Bocah 11 Tahun Ini Disiksa dan Diejek Oleh Ibu Kandungnya Sendiri
Para pria yang peduli dengan kualitas dan kuantitas spermanya serta kesehatan secara umum disarankan untuk mengonsumsi banyak buah-buahan, sayur-sayuran dan daging tanpa lemak.
Meski begitu, studi tersebut tidak mengindikasikan bahwa konsumsi makanan cepat saji selama usia remaja bisa secara berdampak permanen.
"Kesanku terhadap studi ini adalah diambil dari satu waktu.
Ini bukanlah studi longitudinal di mana semua hal dicek kembali berkali-kali. Aku tidak akan bilang ini tidak bisa diubah," kata dia.
Meski beberapa pakar berteori, makanan olahan sangat bisa membunuh sel sertoli yang tidak bisa diproduksi kembali.
Baca Juga: Ikut Geram dan Berikan Komentar pada Video Rey Utami, Nikita Mirzani: Itu Terlalu Sampah
Ada pun sel sertoli merupakan sel yang ditemukan pada testis dan membantu proses produksi sperma.
Namun, Bobby mengatakan, kesuburan dan kesehatan sperma sangatlah kompleks.
Sehingga, studi ini tidak cukup komprehensif untuk mendukung pemikiran bahwa jika sel sertoli rusak, sel tersebut tidak bisa tergantikan.
"Ada hal yang tidak bisa kamu sampaikan kecuali kamu melihat jaringan testikular dari biopsi testikular. Informasi tentang kesehatan sel sertoli membuat data ini melangkah terlalu jauh," katanya.
Maka, bukan berarti pria harus mengurangi konsumsi makanan cepat saji jika masih ingin subur dan memiliki anak.
Baca Juga: Baru 2 Tahun Menikah Vinessa Inez Gugat Cerai dan Laporkan Suami karena KDRT
Tapi akan lebih baik jika pria perbanyak mengonsumsi makanan kaya antioksidan, minum alkohol secukupnya atau tidak sama sekali, serta sering memperhatikan indeks massa tubuh yang menjadi faktor penting kesehatan sperma.
Ia menegaskan, pola makan secara keseluruhan penting untuk kesehatan sperma.
"Dengan menerapkan pola makan sehat, Anda tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi mengoptimalisasi kemungkinan memiliki anak di masa depan.
Perubahan memang membutuhkan waktu, namun layak untuk dimulai sejak remaja," cetus dia. (*)
Artikel ini pernah tayang di Gridhealth.id dengan judul Makanan Cepat Saji Membuat Sperma Jadi Lebih Sedikit, Ini Kata Ahli