Find Us On Social Media :

Pertimbangkan Konsumsi Antibiotik, Ternyata Ada Fakta Baru yang Mengejutkan, Memangnya Kenapa ya?

By Fahrisa Surya, Kamis, 11 Januari 2018 | 17:06 WIB

konsumsi antibiotik bisa tingkatkan risiko penyakit usus

Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID – Sebagian besar orang pasti pernah mengonsumsi antibiotik ketika sakit.

Jenis obat ini memang kerap diresepkan dan dipercaya dapat mengobati penyakit dengan lebih cepat.

Namun, sebaiknya kamu mempertimbangkan penggunaan antibiotik mulai sekarang.

Dilansir Grid.ID dari laman Health, ada fakta menarik mengenai hal ini.

(BACA: Ternyata 4 Makanan Ini Berbahaya Buat Otak Kamu)

Ada studi baru yang melibatkan percobaan antara tikus dengan antibiotik.

Yang ternyata penggunaannya dapat pengaruhi mikrobioma, yaitu bakteri yang hidup di usus dalam tubuh.

Perubahan ini rupanya dapat diturunkan dari generasi ke generasi dan dapat sebabkan penyakit.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Microbiology.

(BACA: Apa yang Sebabkan Sendawa? Ternyata Ini Jawabannya)

Peneliti melakukan penelitian terhadap tikus hamil dengan memberinya mikrobioma sehat dan mikrobioma yang telah terkontaminasi antibiotik.

Begitu tikus yang dalam kandungan telah lahir, ditemukan bahwa mikrobioma dari induk bisa diturunkan.

Peneliti melakukan penelitian terhadap tikus ini selama 5 bulan dengan terus melihat perkembangannya.

Diketahui pula bahwa tikus yang memiliki mikrobioma yang terkontaminasi antibiotik memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kolitis.

Yaitu sejenis penyakit inflamasi usus.

(BACA: 3 Mitos Kesehatan di Cuaca Dingin, Benar Nggak ya?)

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan pada manusia yang telah menghubungkan eksposur antibiotik dengan risiko penyakit usus yang tinggi.

Yang diperkirakan telah mempengaruhi sekitar 1,3 juta orang Amerika.

Temuan penelitian baru juga menambah bukti bahwa antibiotik berlebihan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.

Bahkan di luar resistensi antibiotik tersebut.

Hal ini perlu menjadi perhatian terutama bagi para ibu hamil dan remaja putri.

Konsumsi antibiotik mereka yang dapat pengaruhi mikrobioma.

Ditakutkan bisa menurun ke generasi berikutnya. (*)