"Saya TK 3 tahun. Kemudian saya masuk SD usia 8 tahun, sampai kelas 2 tak bisa baca tulis, kemudian dibully," ujar Sutopo.
Sutopo Purwo akhirnya mulai rajin belajar setelah mendapat pujian dari sang guru lantaran rajin membantu kedua orang tuanya.
"Yang merubah saya itu kelas 4 SD, SD 1 Boyolali. Gara-gara saya berangkat siang, jam 12 pulang jam 4.
"Pulang dari sekolah, biasanya saya nyapu halaman. Bu Guru saya, namanya bu Sri Suharti lewat, 'Topo rajin ya, bantu ibunya nyapu'," cerita Sutopo.
"Saya bangga lagi gara-gara dipuji. Dipuji orang itu sangat bangga sekali, akhirnya saya tahu belajar. Begitu belajar, juara-juara," imbuhnya.
Itulah yang menjadi titik balik kesuksesan Sutopo Purwo hingga menoreh banyak prestasi.
Baca Juga: Tak Sanggup Menahan Duka, Ayah Sutopo Purwo Berderai Air Mata di Pemakaman sang Anak
Bahkan Sutopo Purwo sukses diterima kuliah di fakultas Geografi UGM dan menjadi salah satu mahasiswa teladan.
Meski menurutnya, kondisi keuangan keluarganya saat itu dibilang masih belum berkecukupan.
"Akhirnya bapak saya mengatakan 'le, bapak ibu itu cari utangan untuk biayai sekolah kamu, kamu kok sekolahnya leda-lede begitu?' kenang Sutopo Purwo.
Baca Juga: Rossa Menyesal Tak Sempat Wujudkan Permintaan Sederhana Mendiang Sutopo Purwo