Find Us On Social Media :

Berawal dari Cekcok, Seorang Suami Tega Habisi Nyawa Istri dan Sembunyikan Jasadnya di Kulkas Selama 106 Hari

By Maria Andriana Oky, Senin, 8 Juli 2019 | 17:04 WIB

Ilustrasi pembunuhan

Grid.ID - Bagi pasangan yang sudah menikah, tentu menyadari jika dalam sebuah pernikahan tidak selalu berjalan mulus dan lancar.

Dalam kehidupan rumah tangga, selalu diwarnai dengan perdebatan ataupun cekcok.

Tetapi sebagai pasangan, tidak seharusnya menggunakan kekerasan untuk mengekspresikan emosi masing-masing.

Baca Juga: 3 Tahun Pasca Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas, Kerap Terdengar Suara Jerit Tangis di Rumah Mewah Tempat Kejadian yang Pernah Jadi Lokasi Uji Nyali

Emosi dan amarah hanya akan berkahir dengan hal-hal berbahaya yang tak diinginkan.

Sama seperti kejadian yang terjadi pada sepasang suami istri di distrik Hongkou, Tiongkok.

Keduanya terlibat percekcokan hingga terbawa emosi, dan akhirnya sang suami menghabisi nyawa istrinya yang berusia 30 tahun pada 17 Oktober 2016 silam.

Padahal keduanya baru 10 bulan menjalani biduk rumah tangga.

Baca Juga: Sempat Jadi Lokasi Uji Nyali, Rumah Tempat Pembunuhan di Pulomas Akhirnya Terjual!

Sang suami bernama Zhu Xiaodong (30) mencekik leher istrinya sampai mati.

Dilanda kepanikan dan rasa takut, Xiaodong pun akhirnya menyembunyikan jasad istrinya di dalam kulkas atau lemari es yang ada di balkon rumah mereka selama 106 hari.

Melansir dari laman World of Buzz dijelaskan bahwa setelah perisitiwa tersebut, Zhu Xiaodong menjalakan hidupnya seperti biasa.

Baca Juga: Prada DP Terancam Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Vera Oktaria, Ibu Korban: Minimal Nyawa Dibayar Nyawa

Bahkan ia menggunakan kartu kredit milik almarhumah istrinya, dan menghabiskan uang sebesar 150.000 Yuan atau hampir setara dengan Rp 30 juta.

Ia menggunakan uang tersebut untuk menyewa hotel dan menghabiskan waktu dengan wanita lain.

Tak hanya itu, Xiaodong pun memakai akun media sosial miliki istrtinya untuk menjawab semua pesan yang ditujukan untuk mendiang istrinya.

Namun, seperti kata pepatah, sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, begitu juga dengan perbuatan Zhu Xiaodong ini.

Baca Juga: Prada DP Ditangkap, Motif Pembunuhan Fera Oktaria Mulai Menemukan Kejelasan

Tepat pada tanggal 1 Februari 2017, Zhu Xiaodong diundang oleh mertuanya untuk merayakan ulang tahun mertuanya dalam acara makan malam.

Berhubung istrinya merupakan anak satu-satunya, maka Xiaodong tak bisa lagi menutupi perbuatannya.

Ia tidak mempunyai pilihan lain selain menyerahkan dirinya pada polisi dengan ditemani kedua orang tuanya.

Baca Juga: Moeldoko Angkat Bicara Soal Ancaman Pembunuhan yang Dialamatkan Pada Fadli Zon

Pasca menyerahkan dirinya, polisi menuturkan bahwa kulkas yang digunakan Zhu untuk menyimpan jasad istrinya telah dibeli secara online pada 22 September 2016.

Menurut pengakuan Zhu Xiaodong, kulkas itu ia beli untuk menyimpan daging ular, kodok, dan kadal peliharaannya.

Namun, keluarga korban mengatakan sebaliknya. Mereka percaya bahwa pembunuhan Xiaodong terhada istrinya adalah pembunuhan yang direncanakan.

Baca Juga: Pernah Juga Dapat Ancaman Pembunuhan, Fadli Zon Merasa Keberatan Sang Pelaku Tak Diproses Sama Sekali

Xiaodong sengaja membeli kulkas tersebut dengan maksud untuk menyimpan jasad istrinya setelah dibunuh.

Akibat perbuatannya ini, Zhu dijerat dengan aturan setempat dan dijatuhi hukuman mati.

Zhu sempat mengajukan banding hukumannya, namun pengajuannya ditolak.

Tepat di hari Jumat (5/7/2019) divonis hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi di Shanghai. (*)