Find Us On Social Media :

Rayakan Hari Jadi ke 100, ILO Gelar Acara Lari Bertajuk ILO Decent Work Virtual Run di Bandung

By Winda Wahdania, Senin, 8 Juli 2019 | 18:54 WIB

Rayakan Hari Jadi ke 100, ILO Gelar Acara Lari Bersama ILO Decent Work Virtual Run di Bandung

Grid.ID - Acara lari virtual dengan nama “ILO Decent Work Virtual Run” diselenggarakan untuk merayakan 100 tahun berdirinya Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), ILO di Indonesia.

Acara yang diselenggarakan dari tanggal 30 Juni 2019 hingga 14 Juli 2019 mendatang ini bekerja sama dengan Cause Virtual Run, sebuah virtual run platform dengan jangkauan seluruh Indonesia.

Setelah acara lari pembukaan di Jakarta, ILO bersama Cause Virtual Run, dengan dukungan dari komunitas lari Fakerunners, menggelar acara lari bersama pada 7 Juli di Bandung.

Baca Juga: Baru Terungkap Setelah 106 Hari, Pria ini Sembunyikan Mayat Istrinya di Freezer

Acara ini merupakan bagian dari serangkaian acara lari bersama yang telah dilakukan di Jakarta pada 30 Juni dan di Bali pada 14 Juli sekaligus sebagaipenutupan ILO Decent Work Virtual Run.

Sebanyak 1.500 orang dari seluruh Indonesia telah mendaftar untuk mengikuti kegiatan ILO 100 Virtual Run Movement.

Melalui gerakan lari secara virtual ini, para pelari yang sudah mendaftar dapat berlari kapan saja dan di mana saja, merayakan 100 tahun ILO dan 69 tahun perjalanan Indonesia dengan ILO.

Baca Juga: Warga Aceh Panik Saat Daerahnya Dilanda Hujan Es Sebesar Biji Kelereng

Para pelari dapat menyelesaikan lari 10 Km ini di mana pun dan kapan pun mereka bisa, secara perorangan maupun berkelompok, dengan menggunakan aplikasi lari berbasis GPS kemudian mengirimkan hasil lari mereka melalui website Cause.

Mereka pun dapat menyuarakan aspirasi dan mendukung gerakan Pekerjaan yang Layak untuk Semua melalui Instagram dengan hashtag #DecentWork dan #ILO100.

“Melalui ILO Decent Work Virtual Run ini kami ingin mengingatkan masyarakat luas mengenai pentingnya pekerjaan yang layak bagi semua orang, terutama untuk di masa depan. Dengan berbagai kemajuan teknologi, seperti yang kita lakukan sekarang melalui acara virtual run ini, banyak perubahan yang terjadi di dalam dunia kerja. Namun perubahan yang terjadi itu tetap harus memastikan adanya pekerjaan yang layak untuk semua,” ujar Januar Rustandi, Koordinator Program Produktivitas dan Usaha Kecil dan Menenegah ILO.

Baca Juga: Kaget Namanya Disebut Kalahkan Zayn Malik Hingga Siwon dalam 100 Pria Tertampan di Dunia, Al Ghazali: Nggak Tahu Sama Sekali

Ia pun menegaskan kegembiraan ILO dengan besarnya animo masyarakat untuk mengikuti ILO 100 Virtual Run ini.

“Kami merasa gembira dengan antusiasme masyarakat untuk mengikuti acara ini. Para pelari yang mengikuti acara ini juga seorang pekerja, pengusaha, wirausaha atau calon pekerja. Untuk itu kami menyerukan semangat yang sama: Pekerjaan yang Layak untuk Semua,” Januar menambahkan.

Lahir dari serakan abu Perang Dunia Pertama, ILO dibentuk pada 1919, sebagai bagian dari Perjanjian Versailles yang mengakhiri perang tersebut.

Baca Juga: Siklus Tak teratur Hingga Alami Haid Dua Kali dalam Satu Bulan Jadi Pertanda Ketidaksuburan Wanita, Mitos atau Fakta?

ILO didirikan dengan keyakinan bahwa keadilan sosial sangat penting untuk perdamaian universal dan abadi.

ILO menjadi badan khusus PBB pertama pada 1946.

Sebagai badan khusus PBB untuk ketenagakerjaan, ILO menetapkan standar perburuhan internasional, mempromosikan hak-hak di tempat kerja dan mendorong kesempatan untuk pekerjaan layak, peningkatan perlindungan sosial dan penguatan dialog tentang isu-isu terkait pekerjaan.

Baca Juga: Malu Karena Terus Diejek Berdada Rata, Wanita ini Nekat Lakukan Operasi Pembesaran Payudara Hingga Potong Tulang Rusuknya!

Pada Juni 2018, ILO telah mengadopsi 189 Konvensi dan 205 Rekomendasi, yang telah menjadi kerangka acuan untuk undang-undang ketenagakerjaan di tingkat nasional.

Indonesia merupakan salah satu dari 187 negara Anggota ILO sejak tahun 1950.

Indonesia menjadi negara Asia pertama dan negara kelima di dunia yang telah meratifikasi Konvensi mendasar ILO, yang mempromosikan hak-hak azazi manusia dan hak kerja mendasar.(*)