Find Us On Social Media :

Belajar dari Kasus Thoriq Rizky, Ini yang yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mulai Pendakian

By Dianita Anggraeni, Senin, 8 Juli 2019 | 19:18 WIB

10 Menit di Puncak Gunung Piramid, Thoriq Bergegas Turun dan Berjalan Agak Ngesot di Jalur yang Curam

Adi Seno, yang juga Dewan Penasihat Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI), mengatakan, bagi para pendaki yang tidak terlalu mengetahui jalur gunung tersebut, dapat melakukan perjalanan dengan orang yang memang mempunyai kompetensi atau mountain leader.

Baca Juga: Warga Aceh Panik Saat Daerahnya Dilanda Hujan Es Sebesar Biji Kelereng

"Pilihan lain ikut guide climb bersama pemandu pendaki kompeten," ujar dia.

Adi juga mengingatkan cuaca, pendaki harus bersiap dengan kondisi alam yang tak bisa diprediksi.

Cuaca cerah saat mulai pendakian, bisa berubah tiba-tiba.

Seorang pendaki harus siap dengan segala situasi ini.

Kepanikan yang berujung keteledoran, kata dia, akan merugikan pendaki itu sendiri.

Baca Juga: Niat Bergaya Nyentrik , Jari Pria ini Berubah Jadi Mengerikan Setelah Kenakan 53 Cincin Sekaligus

Menurut Adi Seno, meskipun dalam keadaan genting, keputusan matang menjadi kunci keselamatan para pendaki.

"Jika memiliki keterampilan, pengetahuan (navigasi, mitigasi dan teknik pendakian), serta sikap maka pendaki akan membuat keputusan untuk terus (melakukan pendakian), berhenti dan bertahan, atau kembali," kata Adi Seno.

Keputusan yang diambil tersebut tentunya tetap tergantung pada lokasi dan seberapa parah kondisi tak terduga ini.

"Biasanya kalau badai di ketinggian yang bisa dilakukan adalah bertahan, buka bivak dan menunggu perubahan membaik selama perbekalan mencukupi," papar Adi Seno.

"Syarat utama dapat memisahkan diri dari elemen luar (cuaca atau alam)," pungkasnya.

(*)