Beberapa kedai kopi modern juga mulai bermunculan.
Bang Udin, orang Belitung asli mengaku bisa lebih dari lima kali nongkrong di warung kopi.
Di sela-sela pekerjaannya, ia bisa menyempatkan diri mampir sekadar menyeruput kopi di warung.
Warung kopi di Belitung biasa menyajikan kopi murni dan kopi susu.
Kebanyakan pengunjung suka kopi susu yang manis, baik panas atau dingin.
Baca Juga: Kisah Budak Seks ISIS yang Makan Anaknya Sendiri dengan Sepiring Nasi!
Pertanyaannya, apa beda kopi yang dibuat di rumah dengan yang di warung kopi?
“Bukan masalah kopinya, sebenarnya,” ungkap Fithrorozi, seorang pemerhati Budaya Belitung.
Menurutnya, ketika di warung kopi, seseorang bisa berkumpul dengan banyak orang, berinteraksi sekaligus tukar informasi.
Inilah sebabnya banyak warung kopi dan banyak juga pengunjungnya.
Berbagai pemikiran bisa lahir dari warung kopi, dari obrolan santai sampai analisis urusan negara.
Baca Juga: Coba Jumlahkan Tanggal, Bulan, dan Tahun Lahirmu, Jumlahnya Akan Ungkap Kamu Orang Seperti Apa