Namun hal itu justru membuat marah pendeta yang mulai mengacung-acungkan pedang dan kapak untuk mengancam warga.
Situasi mulai berubah kacau dengan anggota keluarga itu melemparkan batu dan peralatan ke arah petugas polisi.
Mereka juga membakar barang-barang mereka, termasuk sepeda motor, televisi, mobil, dan kulkas, untuk menghalangi petugas.
Mulai kehabisan cara untuk membujuk, polisi akhirnya melepaskan beberapa tembakan ke udara dan berhasil menenangkan keluarga dan pendeta itu.
Petugas yang melihat peluang akhirnya dapat menyelamatkan anak perempuan itu dan membawanya menjauh dari altar persembahan.
Polisi kemudian menempatkan anggota keluarga dan pendeta pemimpin ritual yang memegang parang ke dalam tahanan.
Baca Juga: Dikira Bakar Sampah, Warga Terkejut Saat Tahu Kepulan Asap Ternyata Sisa Pembakaran Tubuh Manusia
Tidak dijelaskan berapa orang yang ditahan dan apa saja hubungan di antara mereka.
Sementara anak perempuan yang hendak dikorbankan diketahui kemudian merupakan putri dari saudara ipar Saharia.
Balita tak berdosa itu hendak dikorbankan setelah diserahkan secara sukarela oleh sang ayah.
Anak perempuan itu rencananya hendak dikorbankan dengan disaksikan langsung oleh ibunya.
Kasus ini kini masih dalam penyelidikan polisi, termasuk terkait motif dilakukannya ritual pengorbanan itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “Hendak Dikorbankan Keluarganya, Anak Perempuan Usia 3 Tahun Diselamatkan”