Find Us On Social Media :

Salut! Ogah Gunakan Jabatan Ayahnya, Anak-anak Wakil Wali Kota Tidore Tak Malu Jadi Pegawai Honorer Hingga Kuli Bangunan

By Asri Sulistyowati, Rabu, 10 Juli 2019 | 12:50 WIB

Rafid Marajabessy, putra ketiga Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Maluku Utara bekerja sebagai kuli bangunan, Selasa (09/07/2019)

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID - Memiliki ayah seorang Wakil Wali Kota Tidore, Muhammad Seni, tak serta-merta dimanfaatkan oleh Rafdi Maradjabessy.

Rafdi Maradjabessy tak segan dan tak malu bekerja menjadi seorang kuli bangunan.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Rafdi Maradjabessy teguh berprinsip dari apa yang ditanamkan oleh ayahnya, Muhammad Seni.

Baca Juga: Pinjam Korek Namun Lupa Kembali, Kuli Bangunan di Jakarta Dibunuh Temannya Sendiri

Saat ditemui Kompas.com, Rafdi Maradjabessy terlihat memakai sendal jepit, celana pendek, kaus hitam tanpa lengan, topi terbalik, dan badan dipenuhi dengan semen.

“Saya tidak ambil pusing karena sebe (ayah) selalu mengajarkan bahwa hidup itu keras. Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah,” kata Rafdi

Tak hanya Rafdi, prinsip itu juga dipegang teguh oleh saudara-saudaranya.

Baca Juga: Nyamar Jadi Kuli Bangunan, Terduga Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Lagi-lagi Berhasil Kabur dari Kejaran Polisi!

Anak pertama Wakil Wali Kota Tidore diketahui menjadi pegawai honorer di salah satu rumah sakit di Tidore.

Anak kedua Muhammad Seni baru saja menyelesaikan kuliah S-1 dan berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.

Anak keempat masih kuliah, dan si bungsu atau anak kelima masih duduk di bangku sekolah dasar.

Baca Juga: Ditinggal pacar Karena Hanya Kuli Bangunan, Kini Sang Wanita Menyesal

Sedangkan Rafdi merupakan anak ketiga dari pasangan bernama Muhammad Senin dan Rahmawati Muhammad.

Rafdi sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017 dan memilih untuk menjadi kuli bangunan.

Meski sebagian warga mempertanyakan dan menggunjingkan keputusannya, namun Rafdi tetap tak mau memanfaatkan jabatan ayahnya.

Baca Juga: Kakek Neneknya Sakit, Ayahnya Meninggal, Ibunya Kabur dengan Pria Lain, Sang Anak Perempuan Harus Jadi Kuli Bangunan

Bagi Rafdi, jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat.

“Saya katakan sama mereka bahwa sebe sebelum menjadi wakil wali kota memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ungkapnya.

Rafdi mengatakan yang terpenting dirinya bisa bekerja dan mencari pengalaman dari kerjaannya itu.

Baca Juga: Cantik-Cantik Menjadi Kuli Bangunan, Namun Akhirnya Jerih Payah Gadis Ini Terbayar Manis

Terlebih, Rafdi harus bertanggung jawab menafkahi hidup istri dan satu anaknya.

Rafdi menikahi Sridayu pada 2018 dan kini dikaruniai seorang anak berumur 3 bulan.

“Setelah menikah, saya tinggal bersama mertua,” ujarnya.

Baca Juga: Raline Shah Jadi Kuli Bangunan, Wajahnya Saat Angkat Batu Bata Bikin Salfok!

Meski bekerja menjadi kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya.

Sang ayah justru memberikan memotivasi kepada Rafdi agar terus bekerja keras.

“Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja. Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak,” paparnya.

Baca Juga: Kakek Neneknya Sakit, Ayahnya Meninggal, Ibunya Kabur dengan Pria Lain, Sang Anak Perempuan Harus Jadi Kuli Bangunan

Anak ketiga dari Wakil Wali Kota Tidore itu bahkan meminta kepada pengawas tukang agar dirinya diperlakukan sama seperti yang lain.

Rafdi mengaku tidak bisa mengalkulasi besaran upah yang ia dapatkan dari bekerja menjadi kuli bangunan.

Hal ini lantaran banyaknya uang yang ia dapatkan didasarkan pada besaran proyek atau bangunan.

Baca Juga: Terlalu! Netizen Ini Sampai Samakan Honor Paskibraka Dengan Upah Kuli Bangunan, Nyanyiannya Nyaring di Akun Jejaring Sosial

“Kalau misalkan pekerjaan bangunan sudah selesai dan belum ada pekerjaan baru, saya isi dengan ikut perahu pergi memancing. Kadang berhari-hari baru pulang,” jelas Rafdi.

“Untuk lanjut sekolah sepertinya tidak mungkin. Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD, hingga wakil wali kota,” tandasnya.

(*)