Dikutip dari Kompas.com, peneliti dari New York University of Rochester juga menggunakan kerangka kerja pengumpulan sumber informasi online yang disebut dengan Automated Dyadic Recorder (ADDR). Hal ini membantu mereka mempelajari isyarat wajah dan verbal seseorang.
Beberapa reaksi fisik yang bisa dijadikan patokan kebohongan di antaranya.
Senyum
Senyum yang melebar sampai ke otot mata sering dikaitkan dengan kebohongan.
Sebagai perbandingan, orang yang menjawab dengan jujur biasanya sering mengerutkan mata ketika benar-benar mencoba mengingat informasi.
Pergerakan Mata
Sementara itu yang tertulis dalam dosenpsikologi.com, dikatakan bahwa seseorang yang tengah berbohong akan sulit melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya.