Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus
Grid.ID - Nama Ario Anindito mulai banyak dikenal sejak ia berhasil bergabung dengan perusahaan Marvel Comic yang bermarkas di Amerika Serikat.
Banyak certa di balik kesuksesan Ario Anindito hingga kini.
Pria lulusan Universitas Katholik Parahyangan Bandung tersebut kemudian menceritakan awal mula dirinya menekuni dunia gambar.
"Dari dulu saya emang suka gambar, bahkan teman-teman SMA saya bilang, mendingan masuk aja seni rupa. Tapi pas SMA ibu saya kepengen anaknya masuk IPA," tutur Ario Anindito ditemui Grid.ID di acara Marvel Creative Day Out di Kampus Bina Nusantara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jumat (12/1/2018).
Tak sejurus dengan keahliannya, Ario Anindito justru memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semasa sekolah.
Hal ini semata-mata untuk menuruti keinginan ibundanya.
"Yaudah akhirnya saya masuk IPA."
"Namun sebenarnya saya gak suka Fisika. Saking gak sukanya nilai saya pernah minus dua. Bayangin aja kayak gimana," ujarnya serasa tertawa.
Selepas dari bangku SMA, Ario pun memutuskan untuk fokus pada bidang keahliannya.
Ario Anindito memilih jurusan gambar arsitektur.
"Setelah lulus saya diterima di dua universitas seni rupa ITB dan arsitektur Unpar. Namun akhirnya diri saya pribadi merasa perlu belajar sesuatu yang teknis, sedangkan untuk seni, saya pribadi pengennya bereksperimen dengan diri saya sendiri," ujar Ario.
Masa itu menjadi titik di mana Ario Anindito mulai menancapkan karirnya.
"Saat kuliah arsitektur pun saya masih rutin menggambar untuk dimasukan ke Previews Magazine, dimana gambar terbaik bakalan dimuat."
"Gambar saya berhasil dimuat dua kali, dan itu kebanggan banget,"
Sempat terjun untuk sebuah project desain interior,akhirnya Ario Anindito kembali pada keahliannya menggambar komik.
Project komik Marvel yang pertama kali dikerjakan oleh Ario adalah serial "Wolverine" pada tahun 2014.(*)