Grid.ID - Kisa ini pertama kali dipublikasikan bulan Desember 1981.
Ini bukan cerita kuno, tetapi terjadi zaman sekarang.
Tepatnya di Jepang di mana gangster dipandang tinggi oleh sebagian masyarakat.
Bulan Juli boss sebuah kelompok gangster meninggal dunia.
la merupakan tokoh penting.
(Baca juga: Mirip Kisah Nabi Musa, Kardus Mini Berisi Bayi Mengambang di Sungai, Kaum Hawa Wajib Waspada)
la baru dimakamkan Oktober.
Inilah cerita lebih banyak mengenai dunia gangster Jepang.
“Taoka-san doko desuka?" tanya saya pada supir taxi di stasiun pusat di Kobe.
Bagi telinga orang Jepang artinya kira-kira: "Di manakah tempat tinggal Taoka?"
(Baca juga: Dikira Mencuri Tabletnya, Ibu Aniaya Anak Kandung Sendiri Secara Brutal)
Supir menatap orang asing yang tegas-tegas menyebut nama Taoka itu dengan keheranan.
Di hari yang panas, si orang asing ini mengenakan setelan berwarna gelap dengan dasi hitam.
Tiba-tiba supir itu tersenyum.
Dasi hitam, Taoka, aha, orang ini pasti ingin melawat ke tempat Taoka yang baru meninggal, pikir supir.
(Baca juga: Orangtua Bayi dalam Koper Ditangkap: 'Saya Sempat Susui Anak itu, Sebelum Ditinggalkan di Pinggir Jalan')
Di mana tempatnya? Setiap orang di kota pelabuhan Kobe itu pasti tahu.
Kobe letaknya hanya 3½ jam ke arah selatan Tokyo. Taoka orang terkenal di tempat itu!
Usianya 68 tahun.
Sudah lama mengidap penyakit jantung dan meninggal pada bulan Juli karena serangan jantung.
(Baca juga: Waduh, Pria Ini Ancam Akan Bunuh Mantan Pacar Jika Keinginannya Untuk Bercinta Tak Dipenuhi)
Ini kematian yang sangat biasa bagi orang yang dijuluki "beruang" oleh kawan-kawannya dan "Al Capone" Jepang oleh surat-surat kabar.
Kazuo Taoka adalah seorang Yakuza.
Ya berarti 8, ku 9 dan za 3.
Total berjumlah 20.
(Baca juga: Di Bawah Pengaruh Narkoba, Seorang Kakak Tega Memperkosa Adik Kandungnya, Sang Ibu Juga Hampir Jadi Korban)
Dan 20 ini selalu kalah pada Hanafuda, yaitu semacam permainan dengan 48 kartu.
Mereka adalah kelompok yang dianggap berada di luar masyarakat Jepang umumnya.
Yakuza adalah seorang gangster.
Dan Kazuo Taoka yang terbesar di antara mereka.
Dia memegang pimpinan Yamaguchi-Gumi sejak berusia 33 tahun.
(Baca juga: 3 Petugas Kereta Api Kualahan Menghadapi 1 Emak-emak yang Memblokir Kereta Berkecepatan Tinggi)
Kehidupan berakhir dalam lubang hitam
Seperti halnya Mafia, Yakuza juga terorganisir dalam satu keluarga besar.
Hanya dalam hal ini Jepang kembali menunjukkan kehebatannya.
Menurut polisi Jepang, ada 11.878 orang tergabung dalam Yamaguchi-gumi, kelompok terkuat dari seluruh Yakuza.
Tidak ada "oyabun", atau "Bapak" dari kelompok bandit itu yang lebih kepala batu, brutal, dan licik daripada Taoka.
(Baca juga: Saat Diet, Makanan Ini Boleh Dimakan Loh Meski di Malam Hari)
Di tahun tigapuluhan saja dia berhasil menghentikan pemogokan para buruh kapal hanya dengan menggunakan pedang pendek.
Kini sepeninggalnya, dia mewariskan sebuah "Benteng Kekuatan" dengan omzet Rp63,8 milyar setahunnya, dengan 113 direktur dan manager.
Kini bandit besar dan kecil itu berdatangan untuk memberikan penghormatannya yang terakhir.
Kepolisian Kobe mengatur kendaraan-kendaraan 450 SEL, Bentley dan Rolls-Royce para bandit di jalah sempit sekitar rumah Taoka.
(Baca juga: Ario Anindito Ungkap Sosok Paling Berpengaruh yang Membawanya Berkarir di Marvel Comics)
Penguburan seorang gangster pun harus dijaga keamanannya di Jepang.
Tanpa gairah, seorang perwira polisi mendiktekan kepada sersannya, nama-nama Yakuza yang hadir di sana.
Tepatnya 1161 orang yang terdiri dari pembunuh, penyelundup senjata, pedagang narkotika, lintah darat, penjudi dan germo.
Kadang-kadang polisi itu menepuk-nepuk jubah hitam para pengawal boss itu.
(Baca juga: Tampil Kekinian, Netizen sebut Nindy Ayunda dan Dua Sahabatnya 'Emak Jaman Now' )
Namun saat itu mereka benar-benar diliputi suasana duka.
Dalam rumah duka, tamu-tamu antre melewati peti besar yang pada bagian dekat kepala diberi "jendela" kecil.
Melalui lubang ini beberapa orang mencium mulut jenazah yang sudah dingin itu.
"Tsumi o nikunde, hito o nikumazu,” kata orang Jepang.
(Baca juga: Ilustrator Marvel Comics Ciptakan Superhero Syahrini, Seperti Itu Jadinya!)
"Kutuklah perbuatannya, jangan orangnya".
Bangsa Jepang memang menganut moral tersendiri.
Kesalahan bukan terhapus oleh penyesalan melainkan dengan dilupakan.
Menurut kepercayaan agama Shinto, kehidupan berakhir dalam sebuah lubang hitam.
(Baca juga: Baby Margaretha Pamer Pacar Bule, Nggak Nyangka Hasil dari Cinlok di Warteg)
Setelah itu tidak perlu lagi memikirkan kesalahan-kesalahan untuk dipertanggungjawabkan pada Pengadilan Akhir Dunia.
Siapapun dia, apakah direktur sebuah perusahaan besar ataupun pemimpin gangster, apapun yang dilakukannya, mereka lakukan itu untuk perusahaan yang dipimpinnnya, entah itu perusahaan mobil ataupun kekerasan.
Bapak Yakuza pertama adalah Banzuin Choberi.
Empat ratus tahun yang lampau, bersama dengan anak buahnya dia melindungi para orang kaya di desa nelayan Edo (Tokyo sekarang) dari perampok dan pembunuh.
(Baca juga: Pernah Dapat Nilai Fisika Minus 2, Begini Perjalanan Karir Ario Anindito Hingga Sukses Masuk Marvel Comics)
Untuk itu dia menerima imbalan uang yang besar dan dianggap semacam Robin Hood.
Bahkan di abad ke-18, pemerintah Jepang mengangkatnya sebagai semacam pembantu polisi.
Setiap kelompok memperoleh sebuah "shima", "pulau" dalam kota. Di daerah itu Yakuza praktis pemegang monopoli kekuasaan.
Dengan demikian kejahatan kecil-kecilan hilang, karena kaum Yakuza tidak mau merusak hubungan mereka dengan polisi.
Penduduk pun merasa aman dan kehidupan gangster digambarkan sangat romantis.
Ini berlangsung hingga sekarang.
(Baca juga: Materi Standup, Ernest Sarankan Komika Harus Memiliki Tanggung Jawab)
Di mana-mana pos polisi
Hirarki keras dalam keluarga besar Yakuza ini menarik bagi orang-orang yang sudah dikucilkan dari masyarakat.
Di sini mereka menemukan nilai dasar kehidupan masyarakat Jepang: Perlindungan, disiplin, setia tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri, kalau perlu sampai mati.
"Yakuza merupakan bagian dari PT Jepang kita sekarang", kata penulis Hiroshi Kimura.
"Mereka adalah anak-anak sebuah keluarga besar.
(Baca juga: Terharu! Pasca Melahirkan Donita Ungkapkan Hal Ini)
Haruskah kita menyingkirkan mereka, hanya karena perbuatan mereka yang buruk?"
Takeo Miyama, kepala polisi Jepang berpandangan lain: "Bagi saya bagaimanapun mereka tetap gangster dan saya akan berusaha menangkap mereka sebanyak mungkin."
Bulan juni, dengan pasukan istimewanya dia berhasil menyergap 2700 gangster, menyita 118 senjata, 74 pedang samurai dan alat-alat pembuat kerusuhan lain seharga Rp 406 juta.
Tetapi beberapa hari kemudian, kebanyakan sudah dilepaskan lagi.
(Baca juga: Berawal Dari Mengagumi Akting, Ernest Prakasa Ngajak Ikut Main Di Filmnya)
Ini berkat boss mereka yang menggunakan relasinya.
Menurut statistik polisi, semua ada 103.955 bandit yang terorganisir dalam 2487 kelompok.
Ini terjadi di negara industri yang tingkat kriminalnya paling rendah.
Sementara di Jerman Barat yang jumlah penduduknya hanya setengah Jepang, setiap tahun terjadi sekitar 3,5 juta kejahatan.
(Baca juga: Anak Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Mulai Belajar Masak, Pinter Banget Sih!)
Di Jepang tidak sampai setengahnya.
Jalan-jalan di Tokyo aman.
Ini bukan berkat kehebatan polisinya yang mempunyai pos penjagaan di setiap perempatan jalan, tetapi juga karena adanya rasa kesadaran yang tinggi dari tiap individunya akan tradisi menghormati pemerintah, tanggung jawab dan hormat akan keluarga.
Dari 1843 pembunuhan yang terjadi di Jepang sepertiganya terjadi pada Yakuza.
Kebanyakan korban jatuh pada waktu terjadi perkelahian antar bandit.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Kisah Yakuza, Kini Dianggap Gangster Kejam, Dulu Dianggap Robin Hood yang Menciptakan Hubungan Romantis.