Meskipun botulisme bayi dapat diobati, penting untuk mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin. Bawa bayi Kamu ke dokter segera jika Kamu menemukan tanda-tanda peringatan ini.
Sembelit seringkali merupakan tanda pertama botulisme yang orang tua perhatikan. Biasanya disertai dengan gerakan floppy, kelemahan, dan kesulitan dalam mengisap atau memberi makan.
Baca Juga: Diberi Makan Nasi, Perut Bayi 4 Bulan ini Membesar Hingga Ususnya 'Menjiplak' di Kulit
Gejala botulisme lainnya pada bayi meliputi:
- Ekspresi wajah datar
- Pemberian makan yang buruk (mengisap lemah)
- Lemah menangis
- Gerakan menurun
- Kesulitan menelan dengan air liur yang berlebihan
- Kelemahan otot
- Masalah pernapasan
Bagaimana mencegah botulisme pada bayi?
Baca Juga: Tidak Pernah Berhubungan Badan, Bocah 8 Tahun ini Tiba-Tiba Mengandung Bayi
Salah satu cara penting untuk mengurangi risiko botulisme pada bayi, menurut Mayo Clinic, adalah dengan tidak memberi bayi madu atau makanan olahan yang mengandung madu sebelum ulang tahun pertama mereka.
Madu adalah sumber bakteri Clostridium botulinum yang terbukti. Bakteri ini tidak berbahaya bagi anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa karena sistem pencernaan mereka lebih matang.
Cara terbaik adalah memasak makanan kaleng di rumah untuk mengurangi risiko kontaminasi dengan spora C. botulinum. Rebus makanan kaleng rumah selama 10 menit sebelum disajikan.
Juga, spora Clostridium botulinum ada di mana-mana di lingkungan. Mereka berada di debu dan kotoran, dan bahkan di udara.
Hindari bayi terpapar tanah atau debu yang berpotensi terkontaminasi. Paparan tanah yang terkontaminasi paling sering terjadi di dekat lokasi konstruksi dan pertanian atau daerah lain di mana tanah terganggu. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online 'Saya adalah Alasan Anda untuk Tidak Memberi Madu pada Bayi'