Pada tanggal 30 April 1933, Zhou menikahi Zhang Yunhe.
Zhou mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Tokyo kemudian pindah ke Universitas Kyoto karena rasa kagumnya terhadap ekonom Marxis Jepang, Hajime Kawakami yang merupakan seorang profesor di tempat itu.
(BACA : Ingin Pernikahanmu Nggak Biasa? Ada Cincin Nikah Khusus Buat Pasangan yang Doyan Travelling nih)
Pasangan ini memiliki 2 anak, yaitu seorang putra yang benama Zhou Xiaoping dan seorang putri yang bernama Zhou Xiaohe.
Pada tahun 1955, pemerintah menempatkan Zhou sebagai kepala komite reformasi bahasa Tionghoa dalam rangka membuat masyarakat melek huruf.
Zhou ditugaskan ke suatu romanisasi untuk mewakili pengucapan aksara-aksara Tinghoa.
Tugas tersebut memakan waktu hingga 3 tahun.
Pinyin menjadi romanisasi resmi pada tahun 1958.
Pada bulan April 1979, Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) di Warsawa menyelenggarakan sebuah konferensi teknologi.
(BACA : Waspada, Gunakan Obat Kumur Setiap Hari Ternyata Bisa Memicu Penyakit Serius!)
Berbicara dengan mengatasnamakan Republik Rakyat Tiongkok, Zhou mengusulkan penggunaan "Sistem Hanyu Pinyin" sebagai standar internasional untuk pengejaan bahasa Tionghoa.
Pada tahun 1982, skema tersebut menjadi ISO 7098 setelah pemungutan suara.
Pinyin di era modern telah menggantikan sistem romanisasi yang lebih tua seperti Wade-Giles.
Pinyin merupakan sarana utama untuk sebagian besar pengetikan komputer dalam bahasa Tionghoa.
Zhou meninggal pada 14 Januari 2017 di rumahnya di Beijing, sehari setelah ulang tahunnya yang ke - 111.
Sedangkan istrinya meninggal pada tahun 2002 dan putranya meninggal pada tahun 2015.(*)