Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Transaksi jual beli menggunakan Bitcoin nampaknya menjadi tren belakangan ini.
Bitcoin adalah uang elektronik yang dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto.
Dilansir Grid.ID dari Amanz, sebuah transaksi jual beli dengan menggunakan bitcoin telah tercatat di negeri Jiran, Malaysia.
Transaksi jual-beli terbesar menggunakan alat tukar Bitcoin, telah terjadi di pulau Libaran, Sabah, Malaysia.
(BACA: Futuristik! Pengusaha Ini Jual Tanahnya Pakek Bitcoin, Mau Coba?)
Transaksi tersebut hadir melalui perdagangan sebidang tanah.
Transaksi menggunakan uang virtual memang sudah tak lagi asing, namun sebuah fenomena unik terjadi di Jepang.
Sebuah Idol Group dibentuk khusus untuk mempromosikan mata uang digital.
Dilansir Grid.ID dari The Star, sebuah grup Idol terbaru Jepang, the Virtual Currency Girls, menggebrak panggung untuk konser debut pertama mereka.
Tak hanya namanya yang unik, grup ini juga memiliki sebuah kewajiban tak biasa selain menghibur para penontonnya.
Di samping menghibur penggemar, melambaikan tangan, dan bernyanyi bersama mereka secara bersama-sama.
(BACA: Wow, Nilai Uang Digital Bitcoin Melonjak Dari Rp 67 Ribu ke Rp 130 juta Per Keping)
Mereka juga dituntut untuk mendidik publik tentang cryptocurrencies, atau mata uang virtual.
"Otak kami dijejali tentang mata uang virtual saat kita belajar setiap hari," kata pemimpin kelompok Rara Naruse, 18.
Band ini berharap untuk mempromosikan gagasan "melalui hiburan".
Mereka berharap masyarakat paham bahwa mata uang virtual bukan sekadar alat untuk spekulasi namun merupakan teknologi yang luar biasa, katanya.
Masing-masing dari delapan gadis di band ini, yang dikenal di Jepang sebagai "Kasotsuka Shojo", memainkan karakter yang mewakili mata uang virtual seperti bitcoin, ethereum atau ripple.
Mereka mengenakan topeng karakter, rok mini berenda dan apron pelayan lengkap dengan kaus kaki setinggi lutut.
(BACA: Mengenal Bitcoin, Transaksi Tak Terlacak yang Sering Disalahgunakan di Pasar Gelap)
Mereka tampil di aula kecil yang dipenuhi puluhan penggemar dan media.
Lagu mereka berjudul, The Moon dan Virtual Currencies and Me.
Lagu ini memperingatkan terhadap operator mata uang virtual yang tidak beres dan mendesak orang untuk memastikan keamanan online mereka.
Gadis-gadis itu dibayar dengan bitcoin.
Pembayaran untuk masuk ke pertunjukan masa depan dan barang dagangan hanya akan diterima dalam mata uang virtual.
Pesan mereka tampaknya bisa diterima.
Seorang penggemar, Hiroshi Kasahara, yang berusia 43 tahun, mengaku menjalankan usaha agen iklan.
Hiroshi mengatakan, "Saya telah melakukan perdagangan saham dan forex tapi tidak menggunakan bitcoin atau mata uang virtual lainnya karena saya sedikit takut".
"Tapi saya merasa ingin membuka rekening jika grup Idol ini hanya menerima pembayaran dalam mata uang virtual," katanya.
Hmm.... apa kamu juga mau ikut mencoba menonton konser grup Idol yang satu ini?(*)