Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sebagai sebuah sarana medis, klinik dan rumah sakit senantiasa dituntut untuk selalu higienis.
Namun sebuah kasus berbeda terjadi di Seoul, Korea Selatan.
Dilansir Grid.ID dari The Star dan Inquirer.net, kebersihan yang buruk di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit swasta di Seoul membunuh empat bayi baru lahir.
Keempat bayi malang tersebut meninggal dalam jangka waktu dua jam setelah dilahirkan pada bulan Desember 2017.
Pernyataan yang disampaikan oleh Polisi Seoul pada Jumat, (12/1/2018) ini mengejutkan.
(BACA : Berapa Usia yang Tepat Untuk Mengenalkan Makanan Pada Bayi? Simak Penjelasannya di Sini yuk!)
Pasalnya, insiden ini dianggap tidak biasa bagi Korea Selatan, yang berteknologi tinggi dan maju.
Negeri gingseng tersebut bahkan merupakan tujuan utama untuk wisata medis, terutama operasi kecantikan.
Lima staf medis yang terdiri dari dua dokter dan tiga perawat di Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha akan dituduh melakukan pembunuhan tanpa disengaja.
Hal ini dituduhkan pada mereka karena kelalaian atas kematian tersebut, kata beberapa pejabat setempat.
Tes darah pada empat bayi prematur yang meninggal menunjukkan bahwa mereka semua terinfeksi dengan bakteri yang resisten terhadap obat.
Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengatakan bahwa bakteri tersebut mengakibatkan para bayi mengalami syok septik.
(BACA : Kocak, Video Seorang Ayah Menari dengan Pakaian Balet Demi Anak Viral, Ditonton Belasan Juta Kali!)
National Forensic Service (NFS), yang melakukan pemeriksaan postmortem mengatakan bahwa semua bayi menunjukkan perubahan drastis dalam detak jantung mereka dan perutnya membengkak.
"Sangat jarang kematian oleh infeksi bakteri terjadi pada waktu yang hampir bersamaan," kata NFS.
Dari hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan bahwa mereka telah diberi suplemen gizi yang terkontaminasi.(*)