Grid.ID - Bagi wanita, kesehatan Miss V atau vagina harus selalu dijaga.
Sebab, jika tidak menjaga kesehatan Miss V, penyakit berbahaya akan bersarang didalamnya.
Terlebih bagi wanita yang sudah berumah tangga, urusan kesehatan Miss V bisa berpengaruh ketika sedang bercinta dengan pasangan.
Baca Juga: Keracunan Makanan Restoran, Putri Lee Jong Hoon Sampai Diare 11 Kali dan Harus Dirawat di IGD
Terdapat salah satu contoh masalah yang dialami pada area intim wanita tersebut yaitu kurangnya kelembaban atau Miss V kering.
Miss V kering biasa dialami oleh wanita menopause, karena tingkat estrogen mereka berkurang.
Namun, Miss V kering juga bisa dialami oleh wanita pada usia berapapun.
Baca Juga: 9 Bulan Dipenjara, Ratna Sarumpaet Rindu Bertemu Cucu-cucunya
Jika kamu mengalaminya, kemungkinan besar itu masalah hormon, terutama hormon estrogen.
"Jaringan di vulva dan vagina memiliki testosteron dan reseptor estrogen. Ini artinya, area itu sensitif terhadap dua hormon tersebut. Keberadaan dua hormon tersebut akan mendorong aliran darah ke jaringan area intin," jelas Tami Rowen, M.D. dokter kebidangan dan kandungan di UCSF Medical Center.
Apapun yang menurunkan jumlah estrogen yang beredar di tubuh Anda akan mengurangi aliran darah ke jaringan, sehingga terjadi kekeringan baik di dalam vagina atau di vulva.
Langkah pertama untuk memerbaiki kondisi ini adalah dengan mengetahui secara pasti penyebabnya.
Baca Juga: Nonton Pertandingan Tenis Bareng Siwon di London, Deepika Padukone Tak Ditemani Suaminya
Berikut adalah alasan mengapa vagina kamu menjadi kering:
1. Menopause
Ketika tingkat estrogen Anda turun drastis saat menopause, jaringan di vagina menjadi tipis, kurang elastis, dan kering, jelas Rowen.
2. Metode kontrasepsi hormonal
kamu yang baru beralih ke pil KB, mungkin akan merasakan kekeringan pada vagina.
Tapi, ini tidak terjadi pada semua orang, hanya pada beberapa wanita.
Kamu bisa menggunakan alternatif metode KB non-hormonal untuk menghindari risiko ini, seperti misalnya IUD tembaga atau pil progestin.
3. Sedang menyusui
Kelenjar pituitari bertugas untuk merilis prolaktin, hormon yang memberitahu tubuh Anda agar menghasilkan ASI.
4. Kondisi kesehatan tertentu
Beberapa kondisi kesehatan, seperti sindrom autoimun Sjögren, dapat menyebabkan selaput lendir di vagina mengering.
Pada sindrom ini, bukan saja vagina yang akan menjadi kekurangan cairan, tapi juga jaringan selaput lendir yang lain seperti mata dan mulut.
5. Beberapa jenis obat
Antikolinergik, yang biasanya digunakan untuk mengobati kandung kemih dan kelenjar keringat yang terlalu aktif, diketahui juga bisa menyebabkan kekeringan pada vagina.
Beberapa obat antihistamin seperti Benadryl dapat memunculkan efek samping ini juga, Begitupun dengan obat kanker payudara seperti Letrazole.
Baca Juga: Jangan Potong Kumis Kucing! Ini 3 Dampak Buruknya Buat Si Hewan Kesayangan
6. Dermatitis
Lichen sclerosus, yang menyebabkan bercak tipis putih dan gatal pada kulit, juga bisa mengakibatkan vagina menjadi sangat kering.
Kondisi ini dapat dikonfirmasi dengan melakukan biopsi dan diterapi dengan steroid.
7. Masalah gairah
Kurangnya gairah seksual bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya kurangnya pemanasan, ketidakseimbangan hormon, atau stres.
8. Tampon
Ternyata, selain menyerap darah menstruasi, tampon juga dapat menyerap kelembaban alami vagina.
(*)